bismillahirrahmaanirrahiim...
Dimas sudah bisa berjalan!
alhamdulillah...
kau mau tahu bagaimana gaya jalannya?
persis seperti robot mini. masih kaku sekali.
tapi tentu saja.. karena yang berjalan itu adalah Dimas. maka kekakuan berjalannya balita 11 bulan itu sungguh terlihat menggemaskan. aku bahkan tak henti-hentinya menggoda balita itu dengan menyodorkan buah pepaya.
kau tahu Dee,, Dimas suka sekali buah-buahan.
jadi, aku menyodorkan buah pepaya di hadapannya dalam jarak satu meter. dan godaanku ini disambutnya dengan manis sekali.^_^
Dimas berjalan terpatah-patah (khas robot banget...) ke arahku, sementara aku berjalan mundur perlahan
awalnya Dimas masih mau meladeni gurauanku ini dengan tampang semangatnya. tapi setelah lima-enam langkahnya, ia geram juga dan malah setengah berlari menjangkau pepaya di tanganku, sembari berteriak,
"te.te.te.te.teh!"
aku tersenyum geli dan menyerah kalah. kuberikan pepaya di tanganku padanya. dan memeluknya erat-erat. sementara hatiku melirih pelan sekali..
"teteh sayang Dimas... lekas besar ya Dek. biar jadi jagoan teteh yang shaleh.."
dan seolah Dimas bisa mendengar lirihan hatiku saja, ia tersenyum manis sekali padaku.
^_^.(du.du.duhh....manisnya....)
Dimas sudah bisa berjalan!
alhamdulillah...
kau mau tahu bagaimana gaya jalannya?
persis seperti robot mini. masih kaku sekali.
tapi tentu saja.. karena yang berjalan itu adalah Dimas. maka kekakuan berjalannya balita 11 bulan itu sungguh terlihat menggemaskan. aku bahkan tak henti-hentinya menggoda balita itu dengan menyodorkan buah pepaya.
kau tahu Dee,, Dimas suka sekali buah-buahan.
jadi, aku menyodorkan buah pepaya di hadapannya dalam jarak satu meter. dan godaanku ini disambutnya dengan manis sekali.^_^
Dimas berjalan terpatah-patah (khas robot banget...) ke arahku, sementara aku berjalan mundur perlahan
awalnya Dimas masih mau meladeni gurauanku ini dengan tampang semangatnya. tapi setelah lima-enam langkahnya, ia geram juga dan malah setengah berlari menjangkau pepaya di tanganku, sembari berteriak,
"te.te.te.te.teh!"
aku tersenyum geli dan menyerah kalah. kuberikan pepaya di tanganku padanya. dan memeluknya erat-erat. sementara hatiku melirih pelan sekali..
"teteh sayang Dimas... lekas besar ya Dek. biar jadi jagoan teteh yang shaleh.."
dan seolah Dimas bisa mendengar lirihan hatiku saja, ia tersenyum manis sekali padaku.
^_^.(du.du.duhh....manisnya....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar