Kamis, 18 Februari 2016

My 50th Song - "Siapa mampu Menduga"

"Siapa mampu Menduga"
Oleh : Mei

Siapa yang mampu menduga
Turunnya hujan tiba-tiba,
Melihat cerahnya sang surya
Juga birunya oh, angkasa

Siapa yang mampu menduga
Arah jalan takdir manusia,
Melihat banyaknya rahasia
Yang ada dalam setiap jiwa

Bridge:
Kau mungkin bisa mengukir harimu
Dengan angan juga cita, dan impianmu
Tapi akan selalu ada sesuatu
Rahasia Tuhan untukmu
Istimewakan hidupmu

[Ditulis dan diselesaikan pada,
Kamis, 18 Februari 2016]

Kulahirkan lagu ini dalam remang-remangnya kamar seorang sahabatku, Na.
Di tengah buaian kipas angin yang berusaha menggodaku untuk hijrah ke alam mimpi, aku asik mengetik keyboard-nya Na. Pun heningnya suasana di rumah Na pun tak mampu menghentikan laju kata-kata yang meluncur di benakku. Sementara di sampingku, Na sendiri nampak sudah berlabuh di kota mimpi entah apa. he..
Aku memang tak terbiasa tidur siang. Hanya jika benar-benar pusing sajalah aku mengistirahatkan diri di tengah hari. Jadi, biasanya sih aku memproduktifkan diri. Entah membuat handycraft, lirik-lirik, irama, atau membaca.
Seperti siang ini, saat Na menyeretku untuk main ke rumahnya (maksudku tuh nyeret hatiku..halah... ^o^), hingga akhirnya kami tiba tepat saat adzan zhuhur berkumandang. Usai shalat, Na yang nampak letih kubiarkan nyaman dengan istirahat siangnya. Sementara itu aku meminta izin meminjam netbook-nya untuk berseluncur ke dunia blog. 
Dan yap! Jadilah saat ini aku asik blogging.
Sayangnya aku meninggalkan hp pintarku di rumah, jadi aku tak bisa banyak melahirkan lirik-lirik lagu karena aku lupa dengan nada-nada laguku yang belum ada liriknya. Hmm..
But.. it's all right.
Really allright.
Aku sudah sangat senang dengan jalannya hidupku di hari ini. Sebab utamanya tentunya adalah perjumpaanku dengan Na dan keluarga. Wish all the best always for Na and Family. aamiin...
Ok. kurasa cukup prakata untuk lagu ini ya. Insya Allah di kesempatan mendatang akan ada cerita yang lebih menarik lagi yang bisa kubagi.
Salam hangat sahabat!

My 47th Song-"Bunda"

"Bunda"
Oleh : Mei

Seperti matahari, yang tak henti tuk menyinari
Layaknya hujan, yang jatuh perlahan, membawa kehidupan
Sesejuk desau angin, penyampai damai dari syurgawi
Sekukuh atap langit menaungi, perisai bagi bumi

Bridge :
Tangan rapuhmu merengkuh, dengan balutan lembut kasih
Hembusan kata, kau sulam doa
Beban dunia di pundakmu, tak menghentikan langkah diri
Kau cipta semesta, tuk yang kau yakini

Reff :
Bahagianya aku, denganmu di sisi
Kau limpahi hujan kasih, dari Yang Maha Cinta
Oh.. Bunda, ku meminta bahagia bagimu
Selamanya...juga...selalu pada akhirnya

Back to Bridge & Reff.

Tuhan, Kasihi Bunda, seperti Bunda padaku
Bunda yang telah mengasihi aku sedari kecil
Tuhan, Sayangi Bunda, seperti Bunda padaku
Bunda yang menyayangiku, sedari ku masih kecil
Dan selalu...hingga kini...dan nanti

Back to Reff 2X.

Berlalu lagi hari, yang membuatku semakin mengerti
Kau lah anugerah terindah, yang tak terganti
Dalam hidupku yang sekali
Terima kasih, Oh...Bunda.

(Ditulis dan diselesaikan pada,
Jumat, 05 Februari 2016)

My 49th Song-"If"

"If"
Oleh : Mei

If the wind blowing as hurricane
You may take some building as your other base
But you have no chance to save yourself
When love come to you and blow off your life

If you feel worry to take your step
You may hold on to me and bring me to jazz
Let the dance going for entire race
And getting happy without break

(Ditulis dan diselesaikan pada,
Rabu, 17 Februari 2016)

My 48th Song-"While The Stars were Calling You"

"While The Stars were Calling You"
Oleh : Mei

Somewhere pass the end of the long way
There's the dark shades cloud over sky
Like a butterfly,
The colour dancing in your eyes
Bring the bright new colour up too high

Sometime pass the end of the long trip
There's the voice came from above cliff
Something make you run,
Reaching for some dreams to be done
While you feel the stars were calling you

Ditulis dan diselesaikan pada,
Sabtu, 13 februari 2016