Selasa, 15 Desember 2015

Silap-Salip*nya Meli

Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Dalam postingan kali ini aku ingin mengakui beberapa silap (kesalahan) yang kubuat dalam hidupku.  Silap-silap yang kutulis di postingan ini berkaitan dengan orang lain. Ada yang lucu (menurutku), ada juga yang merugikan (semoga tak terlalu merugikan). Mungkin akan lebih mudah jika kubuat poin saja ya.
Yap! ini dia:
*Silap ke satu...
Kuhaturkan permohonan maafku kepada grup band Dewa. SuAngguh...sungguh saya minta maaf. Karena tak sengaja salah mengira lirik lagunya sebagai puisi yang ditulis oleh seorang sahabatku untukku. Jadi, saat dulu aku menerima surat dari sahabatku yang berisi lirik lagunya Dewa itu, kukira itu ciptaan sahabatku yang memang seorang pujangga. Dan saat kelas XI ada tugas untuk menciptakan atau menggubah lagu, kubuatlah nada-nada untuk lirik lagunya Dewa itu. Lirik-lirik itu pun menjadi lagu pertamaku yang berjudul "Arti Hadirku" (silahkan ditengok postingan lagu-nya di sini).
Barulah tujuh tahun kemudian kuketahui kekhilafanku ini. Dan aku pun langsung mengubah liriknya. Agak rancu sih... tapi tak apa-apa lah. Nanti kubenarkan lagi.
intinya, hampura pisan ka grup Dewa.
*Silap kedua...
Silap yang ini, aku sengaja melakukannya. Tapi kukira, tak ada yang kurigakan deh.. (kayaknya sih...)
Jadi begini.. Saat awal kelas X, aku mengikuti ekskul qasidah. Nah, di pertemuan pertama ekskul qasidah itu, diadakan pemilihan vokalis. Sebelumnya para anggota baru ditanya terlebih dahulu siapa yang pernah menjadi vokalis di grup apapun. Aku pun spontan ikut mengacungkan tangan, yang selanjutnya amat kusesali. Bukannya kenapa. Tapi aku sudah sangat bosan menjadi vokalis dan sangag amat ingin memegang instrumen. Maka setelahnya aku pun bersama satu orang lainnya yang ikut mengacung diuji menyanyi. Nah. Silap yang sengaja kulakukan saat itu dan tak kusesali adalah... Aku menyengajakan diri untuk men-dead-kan suaraku. Aku sengaja membass-kan suaraku secara berlebih. Alhasil terdengar agak aneh dan lebay. Hee.. Mengingatnya lagi, aku jadi ingin tertawa. ^©^ tapi aku tak menyesal kok. Hanya mungkin sedikit malu saja karena mesti didengar oleh sekitar belasan orang saat itu. Tapi toh rasa malu itu terbayarkan karena aku akhirnya berhasil memegang instrumen. Bass 2 pula. Alat penentu akhir dan intro sebuah lagu. Yippii!!! ^¢^
Gitu deh..
Hmm.. Sebenarnya masih ada banyak lagi silapku dalam hidup ini. Tapi kurasa akan kucukupkan dulu deh sampai dua cerita dulu. Insya allah lain waktu akan kulanjutkan lagi ya.
Baiklah. Semangat beraktivitas, semua!
Salam hangat selalu,
Meli-Mei-Lia.
^•^