Kamis, 11 November 2010

my milad (20th)

Kamis, 11 November 2010 
@ Rie’s second Humzz 

Pagi, kuawali dengan bismillah.. Hari ini kimia-5 akan menghadapi UTS Kimia Industri. Duhh,, aku gregetan deh. Karna aku mang ngerasa belum maximal belajarnya.. Dan Aisy,, kulihat ia adem-ayem aja. Aku kan jadi agak-agak gimanaaa gitu. Jadi makin semangat belajar gitu deh… Yahh,, ku niatkan lillah saja lah. 
     Jam pertama, masih perkuliahan biasa untuk mata kuliah Islam dan Persoalan Kontemporer. Seru!! Ada debat yang cukup sengit antara Aisyah dan Bapak Wibisono (dosen matkul ini). Jadi ya gitu deh.. Serunya karena mereka. Kami, yang lain,, malah ngerasa gak begitu konek sama pelajarannya saking asik ngelihat perdebatan seru ini. Eh,eh,, Atau,, jangan-jangan cuma aku kali yaa yg ngerasa gitu??..he..he..

Eh, eh, eh,, ternyata,, begitu kelas matkul ini selesai, temen-temen sekelas udah punya rencana buat aku jadi nangis. 
Qo bisa?? 
    Begini… waktu kita2 lagi nunggu Bu Nanda (dosen kim.Industri) dateng, dengan tiba-tiba aja Rian ambil suara dan minta perhatian kita semua. Dengan gayanya yang cukup dibuat sedih-sedih, dia bilang begini: “teman-teman.. Mohon perhatiannya ya…ada berita yang ingin ian sampaikan. .dengan sedih,,,,,,,,,ian sampaikan,, bahwaaaaaaa,,,,,,,,,, MELI ULANG TAHUN HARI INI!!! HEPPI BERDEY TU YUUUUU..(PROK.PROK.PROK)4X”  
GUBRAK.
      Aku hampir2 mau jatuh beneran seandainya aja aku gak lagi berpijak. Kontan aja aku kaget. Bener-bener kaget. Gimana gak kaget??jelas aja kalo selanjutnya aku gak bisa nahan tangisku. Aku langsung nangis Dee… malu deh..hiks.hiks. 
      Tapi ya syukurlah..saat temen2 masih nyanyi lagu birthday buatku, dan aku bingung dan masih gak tahu harus ngomong apa, alhamdulillah bu Nanda udah datang. Spontan, anak-anak perlahan diem. Tapi Bu Nanda mungkin sempet ngedenger ucapan ultah dari temen2ku, makanya beliau nanya siapa yang ultah, temen2 langsung nunjuk aku. Aku maluuuuuu pisan. 
        Tapi, tapi, Tapiiiiiiiiii,,, bahagiaaaaaaaaaaa banget. “so thank you, guys!!!” 

       Setelah itu, kami jalani deh UTS kIm. Industri dengan hikmat. Temen2 semuanya berusaha. Bu Nanda kalem banget di tempat sofanya. Sementara aku? Aku masih nikmatin gemuruh haru dalam hatiku. “Makasih ya temen2...”  
           Dalam hening, aku berdoa,, 

“Ya Allah,,, Engkau berikan Kepadaku banyak sekali cinta di bumi ini. Kusadari Cinta dari mereka membuatku bisa bertahan untuk selalu tersenyum dalam menetapi kehidupan ini.. Tapi tentu,, terlebih karna rasa syukurku pada-Mu lah, yang paling bisa membuatku tetap bertahan untuk menjalani hidup ini. Terimakasih Ya Rabb.. Aku mohon kepada-Mu,, kebahagiaan bagi mereka yang memiliki cinta untukku. Kebahagiaan Bagi mereka yang memiliki cintanya untuk orang2 yang dikasihinya. Kebahagiaan Bagi mereka yang masih menggunakan cintanya untuk saling berbagi karena-Mu. kebahagiaan bagi mereka yang selalu Mengharap cinta-Mu untuk bisa berkasih sayang.. Terima kasih Ya Rabb.. Terima kasih..”  

      Begitulah doaku dalam keheningan di tengah ujian. ‘^_^’ 

Masih di hari yang sama, 11 November 2010  
Tapi kini malam, menjadi latar waktu bagi ceritaku… 

          Bermula dari sore harinya saat aku pulang bersama Rie menuju Jati. Sebelum pulang, seperti yang telah kami rencanakan sebelumnya, kami singgah dulu di BSBA (Baso Sehat Baso Atom). Aku siih, yang niat banget pingin cobain baso yang banyak orang bilang enak. Jadi ya gitu deh.. 
           Kami berdua makan bareng di sana. Lalu setelahnya, kami pulang dengan memilih naik mobil yang ke arah cikokol. Dari ciputat seingatku kami berangkat pukul setengah enam sore, Maghrib sudah kami niatkan untuk dijama’ dengan isya. Karena jelas, kami pasti akan pulang larut malam. Mungkin jam 9 malam baru bisa sampai rumah. Dan memang benar,, kami memang sampai di rumah kami masing-masing jam 9.
    Alhamdulillah… Seperti biasa,, sesampainya di pangkAlan ojek, aku menunggu jemputan herdi. Tak dinyana baru aku mau sms dia untuk menjemputku, ternyata sudah ada sms’nya yang menanyakan keberadaanku dimana. Jadi kujawab saja bahwa aku sudah ada di pangkAlan ojek. Dann,, surprise’nya lagi,, karna arah rumahku memang ada di sebelah kiri dari sisi jalanku berada, jadi yaa aku nengoknya ke arah kiri. Tapi ternyata eh ternyata,, herdi muncul dengan Hondanya dari arah sebelah kanan. Spontan, aku kaget. Banget!!!. Nget. Banget. Aku baru mengetahui sebabnya kemudian. Karena Ternyataaa, Die sedang mengantar emak berbelanja. 
         Maka langsung saja, setelah kubiarkan herdi menyalami tanganku, kutitipkan tas dan barang - barangku padanya sebentar karna aku mau bersua dahulu dengan emak yang sedang menunggu belanja di Pak Guru. Segera kulangkahkan kakiku ke warung pak guru, dan memang kujumpai emak di sana. Emak dengan kerudung bergo hitam, baju kemeja kotak-kotak dan celana panjang bermotif bunga. Aku menatapnya penuh haru, terngiang kembali slide-slide memori lama di alam sadarku. 

     Tepat 20 tahun yang lalu, dari rahim sucinya lah aku dilahirkan. Berkat kemurahan hatinyalah dengan air suci susunya aku bisa terus berkembang hingga sekarang. Maka mengapa aku bisa tak mampu menahan haruku, bila memang dari emak lah aku mengenal dan mendapatkan banyak sekali cinta. Satu yang paling ingin kusyukuri untuk hari ini, hari-hari lalu, ataupun di hari-hari kemudian, bahwa:
aku bahagia karena bisa terlahir dari rahim wanita mulya sepertimu, mak.. Love u so much…  

           Uhf,, entah kenapa, aku paling tak bisa menahan tangis. Jadi jangan kaget yaa Dee, kalau kubilang saat kutulis kata-kata ini tangisku deras berurai. Ini wajar kan? Karena aku begitu bahagia… 

yah..jadi melebar ke mana-mana..sampe mana tadi??..oiya! ini dia...
     Jadi,, kuhampiri saja emak yang masih belum sadar kalau aku ada di dekatnya. Maka begitu kuucap salam dan kurengkuh dengan penuh cinta tangan bijaknya, emak spontan terkejut. kunikmati setiap ekspresi yang tertampil di wajahnya. Tak lupa Kuluaskan senyum yang sudah sedari tadi kusunggingkan dengan penuh cinta. 

         Perjumpaanku dengan emak tak terlalu lama. Karena kemudian, aku segera kembali menjumpai herdi yang masih menungguku di dekat pangkAlan ojek. Selanjutnya,, sampailah aku di rumah sementara herdi kembali untuk menjemput emak. 
       Di perjalanan, herdi menyampaikan berita bahagia, bahwa Bi Engkom sudah melahirkan putera keduanya. Seorang putra yang saat kutemui terlihat begitu imut dan ughhhhh,, lucu banget… seperti biasa,, aku jatuh hati lagi pada pandangan per tama pada setiap bayi. He.he. Namanya, Dimas Alfarizi..begitu kata bi engkom. 
           
            Tak lama juga menjenguk Bibi, aku pulang. Dan sebelum kujejakkan kakiku di teras rumah, Terdengar bising suara motor herdi yang semakin dekat. Kutengok ke belakang dan memang, benar saja. Herdi dan emak memang sudah pulang. Segera kubuka pintu untuk menjadi jalan masuk herdi dan motornya. Lalu, kubantu emak menurunkan barang-barang belanjaannya. Kutatap lagi wajah teduh emakku. Di sana, tampak sekali kelelahan tlah menjumpainya. 
         Emak,, entah kenapa kurasa jadi terlihat lesu dan tak bertenaga. Dan ini membuatku jadi sangat khawatir. Berbagai pikiran negatif mulai mengacaukan benakku. Aku mulai membayangkan hal yang aneh2 dan buruk menimpa emakku. Duhh..astaghfirullahal’azhim… 
     Sampai malam larut tiba, aku masih berkutat dengan berbagai perasaan cemas tentang emakku… 

       Oya, sebelum aku benar-benar tidur, herdi kembali menyampaikan berita mengejutkan. Tapi kali ini beritanya sangat tidak menyenangkan. Bahwa Aris,bayi tberusia tiga bulan yang gembul itu, tak lagi menjadi momongan Emak. lantaran emak yang senin kemarin sempat jatuh sakit. 
Duhhh,,.
aku pasti bakal kangen sama si bom-bom itu!
tapi tunggu! emak sakit??
kuhela nafas panjang berkali-kali. mencoba memejamkan mata sembari emmikirkan tentang waktu dan usia yang sama-sama melangkah menuju  satu masa.
"TUA" .

Senin, 19 April 2010

Cerpen - "Perkenalan Ahmad dan Dijah"

Yuuuhuuu!!! pakareba kawan? semoga sehat dan dalam kondisi yang baik ya! ^_^
Kali ini, aku ingin menyunting cuplikan cerpen berjudul "Perkenalan Ahmad dan Dijah" yang kubuat sekitar akhir 2008 lalu. hmm.. kawan-kawan boleh menduga apakah ini kisahku sendiri, ataukah hasil curhatan orang lain kepadaku. beberapa orang yang kuminta pendapatnya sih bilang cerpen ini roman abiis. :p dan ini awalnya membuatku cukup sangsi untuk menerbitkannya di laman ini atau tidak. tapi, karena pintaan seorang sahabatku, akhirnya aku memberanikan diri untuk menerbitkannya di blog ini.

Meski begitu, yang ku-publish di sini hanyalah secuil (cuplikan) dari total 10 lembar cerpen utuhnya saja. Tanya kenapa?
yaah.. Suka-suka saya lah. ^o^ hihihi...
ini dia cuplikannya.


Ahad malam...

Malam terang berhias gemintang. Asaku menguap di labirin waktu. Mengecup angin di mata sayu. Berkedip. Selintas saja angan tentangmu..
Ingin kutepis hal indah ini. Mata kelabu milikmu menjeratku jauh. kegelisahan pun mengukungku. oh sungguh! Aku tak mampu berpaling darimu.

"Allah... Yang Maha Pengasih...Pemilik segala cinta yang berdesir laksana buih...
Kau tempatkan cinta ini di hati. Kau labuhkan rindu ini di diri. Membuat diri ini payah. Hamba lelah dan payah. Hamba resah dan gundah.. Dan mungkin hamba lah yang lengah atas kuasa cinta yang membuat hamba jadi rela mengalah.
Allah,, Ya Rabbi...
kupinta pada-Mu penawar dari segala rasa ini. Kumohon kuasa-Mu atas cinta yang menjadi lebih dan semakin kuat ini. Kuharap ulur kasih-Mu untuk kepedihan yang lahir dari rasa ini. Tiada yang berkuasa, selain diri- Mu.."

Awal kumerasakan cinta, aku tersenyum. cukup merasa bahagia karena aku bisa merasakan rasa yang membuat gadis-gadis lainnya terlihat bahagia..
Namun lambat laun rasa ini mengikis dinding pertahananku yang kubuat dengan tembok iman yang baru sepenggalah. Rasa ini meresapi tiap saraf pemikiranku hingga terkadang membuat akalku di luar kendali. Bahkan terkadang pula aku tak mengenali diriku lagi.
Mata kelabu sayu itu tlah menjeratku dalam tali kasih yang begitu menyesakkan!
tapi aku takkan menyalahkan ia...
Karena kusadari aku lah yang telah mengalah padanya. pada cinta yang kulihat dalam dirinya..
"Ya Rabbi...
Maka kumohon,, bantu hamba untuk memenangkan iman hamba atas cinta yang terlampau indah ini..."


gimana? menurutmu roman abiis juga kah?
hmm. menurutku sih,
Biasa ajaa... ^o^ hahaha!