Sabtu, 18 Februari 2012

Hypnosis in Teaching, cara dahsyat mendidik & mengajar

Penulis : Andri Hakim                      Penerbit : Visimedia                        Jumlah halaman : 174 halaman

Tentang Hipnosis
            “Hipnosis” dewasa ini menjadi perbincangan yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Padahal sebenarnya kata “hipnosis” sudah lama digunakan, yaitu sebelum tahun 1900-an, oleh James Bond­­­­—seorang ahli bedah asal Skotlandia. Kemunculan salah satu contoh aplikasi hipnosis di layar televisi atau di atas panggung lah yang semakin mempopulerkan hipnosis di mata masyarakat.
            Dalam berbagai literatur hipnosis, disebutkan bahwa kondisi hipnosis adalah “kondisi atau keadaan saat manusia cenderung lebih sugestif” dan mengandung sebuah fenomena trans yang terjadi akibat adanya “tidur saraf” atau tidurnya pikiran bawah sadar seseorang.
            Hipnosis dapat diartikan juga sebagai sebuah kondisi relaks, fokus, atau konsentrasi, dan dicirikan dengan  sensor-sensor panca indra manusia yang menjadi jauh lebih aktif, sehingga sering kali terjadi fenomena di luar nalar manusia. Misal, melakukan pergerakan yang disugestikan oleh seorang ahli hipnosis, baik disadari ataupun tidak.
            Meski sudah dikenal oleh masyarakat luas (terkecuali masyarakat yang jauh dari teknologi dan informasi), masih saja ada masyarakat yang tidak menyadari telah menggunakan salah satu konsep hipnosis dalam kehidupan sehari-harinya, bahkan ada juga yang masih menganggap ilmu hipnosis identik dengan hal-hal yang bersifat mistis dan magis.
            Beberapa contoh orang yang menerapkan ilmu hipnosis tapi tidak menyadari bahwa itu adalah hipnosis antara lain :
  • *     Seorang guru yang piawai memberikan motivasi kepada peserta didiknya untuk semangat belajar
  • *     Seorang bidan yang mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada seornag ibu pada saat persalinan berlangsung
  • *     Seorang ibu yang mampu meredam keinginan anaknya untuk membeli mainan yang tidak bermanfaat dan kemudian mengalihkan anaknya kepada mainan atau melakukan kegiatan lain.

       Semua contoh orang-orang di atas menjadi bukti bahwa populernya penggunaan kata “hipnosis” di lingkungan masyarakat Indonesia saat ini baru dilihat dari sisi dan jarak yang jauh dari makna hipnosis sebenarnya. Ibarat memandang sebuah gunung dari kejauhan, sehingga yang terlihat hanya warna biru yang menyelimuti gunung tersebut. Padahal jika kita mendekati gunung tersebut, kita akan menyaksikan bagaimana rimbunnya pepohonan berwarna hijau menyelimuti gunung.
           Oleh sebab banyaknya kesalahan persepsi tentang hipnosis, beberapa pihak pemerhati ilmu hipnosis, sudah mencanangkan berbagai pelatihan dan mendirikan pusat hipnosis dengan ide kreatifnya masing-masing. Tapi terdapat satu pengertian yang sama dari semua pemerhati ilmu hipnosis itu. Bahwa hipnosis merupakan satu dari beragam cara  untuk meningkatkan kualitas mental dan spiritual hidup seseorang. Bahwa hipnosis bisa menjadi satu cara agar manusia bisa mencapai titik optimal dalam hidupnya masing-masing.
     Kemudian, apakah benar hipnosis juga bisa digunakan dalam kegiatan pendidikan? bagaimanakah sebenarnya penggunaan ilmu hipnosis dalam proses pembelajaran itu? apakah bantuan hipnosis dalam proses pembelajaran itu berkaitan tentang penyerapan informasi bagi para peserta didik, sehingga lebih memudahkan bagi mereka?

Temukan jawabannya di ulasan tentang Hypnosis in Teaching berikutnya!
. ^_^.
diulas kembali oleh: Azzura Lia.