Senin, 19 April 2010

Cerpen - "Perkenalan Ahmad dan Dijah"

Yuuuhuuu!!! pakareba kawan? semoga sehat dan dalam kondisi yang baik ya! ^_^
Kali ini, aku ingin menyunting cuplikan cerpen berjudul "Perkenalan Ahmad dan Dijah" yang kubuat sekitar akhir 2008 lalu. hmm.. kawan-kawan boleh menduga apakah ini kisahku sendiri, ataukah hasil curhatan orang lain kepadaku. beberapa orang yang kuminta pendapatnya sih bilang cerpen ini roman abiis. :p dan ini awalnya membuatku cukup sangsi untuk menerbitkannya di laman ini atau tidak. tapi, karena pintaan seorang sahabatku, akhirnya aku memberanikan diri untuk menerbitkannya di blog ini.

Meski begitu, yang ku-publish di sini hanyalah secuil (cuplikan) dari total 10 lembar cerpen utuhnya saja. Tanya kenapa?
yaah.. Suka-suka saya lah. ^o^ hihihi...
ini dia cuplikannya.


Ahad malam...

Malam terang berhias gemintang. Asaku menguap di labirin waktu. Mengecup angin di mata sayu. Berkedip. Selintas saja angan tentangmu..
Ingin kutepis hal indah ini. Mata kelabu milikmu menjeratku jauh. kegelisahan pun mengukungku. oh sungguh! Aku tak mampu berpaling darimu.

"Allah... Yang Maha Pengasih...Pemilik segala cinta yang berdesir laksana buih...
Kau tempatkan cinta ini di hati. Kau labuhkan rindu ini di diri. Membuat diri ini payah. Hamba lelah dan payah. Hamba resah dan gundah.. Dan mungkin hamba lah yang lengah atas kuasa cinta yang membuat hamba jadi rela mengalah.
Allah,, Ya Rabbi...
kupinta pada-Mu penawar dari segala rasa ini. Kumohon kuasa-Mu atas cinta yang menjadi lebih dan semakin kuat ini. Kuharap ulur kasih-Mu untuk kepedihan yang lahir dari rasa ini. Tiada yang berkuasa, selain diri- Mu.."

Awal kumerasakan cinta, aku tersenyum. cukup merasa bahagia karena aku bisa merasakan rasa yang membuat gadis-gadis lainnya terlihat bahagia..
Namun lambat laun rasa ini mengikis dinding pertahananku yang kubuat dengan tembok iman yang baru sepenggalah. Rasa ini meresapi tiap saraf pemikiranku hingga terkadang membuat akalku di luar kendali. Bahkan terkadang pula aku tak mengenali diriku lagi.
Mata kelabu sayu itu tlah menjeratku dalam tali kasih yang begitu menyesakkan!
tapi aku takkan menyalahkan ia...
Karena kusadari aku lah yang telah mengalah padanya. pada cinta yang kulihat dalam dirinya..
"Ya Rabbi...
Maka kumohon,, bantu hamba untuk memenangkan iman hamba atas cinta yang terlampau indah ini..."


gimana? menurutmu roman abiis juga kah?
hmm. menurutku sih,
Biasa ajaa... ^o^ hahaha!