Kamis, 10 Januari 2013

Puisi - "Pahlawan tak Dikenal"

Oleh Toto Soedarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, Sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, Kita sedang perang

Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pandang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalinya

(Suara, 1950)