Kamis, 28 Agustus 2014

Linchy, Lynch, Kak Dhea, in August

Kamis dingin,
28 Agustus 2014/02 Dzulqadah 1435 H.
Sudahkah aku menuliskan tentang Bapak yang beternak kelinci?
Ya. Sejak sekitar seminggu yang lalu, bapak (kembali) beternak kelinci. Dua ekor kelinci putih yang dibeli bapak dari Om Musa kini menempati kandang kecil yang ada di depan rumah. Kelincinya masih anakan. Kuterka usianya mungkin belum mencapai tiga bulan.
Menanggapi hobi ternaknya bapak ini, aku tersenyum. Aku toh memang senang dengan para bunnies. Aku bahkan sudah menyiapkan nama panggilan untuk kelinci-kelinci itu. Linchy dan Lynch.
Nah.. Karena dulu Bapak pernah gagal dalam beternak kelinci, akhirnya kuputuskan untuk turut membantu ternak kelinci kali ini. Yap. Aku ikut bantu merawat si Linchy dan Lynch. Yaa... Memberi pakan (nasi, rumput, wortel, daun pisang), membersihkan kandang, mengganti air minumnya (3x sehari), gitu deh. Harapku, semoga untuk ternak kali ini kelinci-kelinci piaraan kami bisa bertahan hidup. Aamiin...
Sudah, cerita tentang kelincinya. Sekarang kita lanjut ke topik lain. Topik apa? (Topik Sapalas.-alm). Bukaaaannn!! ha. ha. ha. Yang kumaksudkan untuk ditulis adalah topik tentang Kak Dhe-a.
Ding. . .
[Bayangin, tiba-tiba aja kamu gak bisa denger suara apapun. Lalu lintas orang di sekitarmu berasa kayak ilusi. Dan kakimu berasa dipaku di tempat kamu berdiri. well, kalo kamu lagi duduk ato' tiduran, kamu tetep dengan posisimu saat ini. Gak bisa gerak gitu deh. ini namanya: Sound-effect yang menimbulkan ke-lebay-an. hi. hi. hi.]
Ding. . .
Kak Dhe-a. Siapakah dia? Kakak kandung-kah? (bukan...) Kakak angkat? (hmm... bisa jadi...) Atau kakak dari 'kenalan'? (ya. tepat sekali! ^.^)
Ding. . .
Ups! Kurasa loading hatiku dalam mentransferkan memori tentang Kak Dhe-a masih akan berlangsung cukup lama. Habisnya, Ding. . .Ding. . . terus siih.. ^_^
Oke deh. Selagi menunggu hatiku merasa tenang untuk berkisah tentang Kak Dhe-a, kurasa aku harus menceritakan beberapa hal lain yang terjadi selama bulan Agustus ini. Lagipula, memang sudah cukup lama juga 'kan aku tak bercerita?
Supaya lebih Sistematis, Terstruktur dan Masif (ciaaiileee... pake bahasa politis nih, ciing! -STM), aku akan menuliskan kejadian-kejadian yang terjadi di bulan ini sesuai urutan tanggal ya.. ^.^
Yap! ini dia...
1… Puasa Qadha hari ke-3. Pagi sekitar jam delapan Emak dan aku belanja ke pasar. Belanja kebutuhan warung gitu deh.. Di perjalanan aku sempat  haus sih. Tapi mesti kuat dong. Kan lagi bayar hutang puasa... Oya, di perjalanan pulang, aku ketemu Eva (teman SMA). Aku sapa Eva yang saat itu duduk di jok muka pintu merput yang sedang ngetem persis di dekat tempatku berdiri. Sementara saat itu Emak dan aku sedang mrmilih-memilih bengkoang di pinggir jalan. Sayang, mobil yang ditumpangi Eva sudah berangkat duluan sebelum Emak dan aku selesai belanja.
5… Hari peringatan wafatnya Jo yang ke-4. Hmm... no comment deh.
6… Bulan mampir lagi.
7… Wilayah Jati mati lampu. Mati lampunya lamaaaaaaaaa bingit. Sampe malem, masih juga mati. Alhamdulillaah… Hari ini pas banget Emak dan aku sedang 'masak air' di tungku. Dan seperti rutinitas masak air sebelum-sebelumnya, kali ini pun Emak dan aku berjibaku menjaga api tungku hampir seharian. kenapa sampai seharian? karena memang kami masak air untuk mengisi sekitar sepuluh dirijen kosong untuk bekal minum kami selama sekitar sebulan ke depan. Jadi wajar saja bukan, kalo rutinitas masak air ini butuh waktu sampai hampir seharian? ^.^ Pun jua dengan hari ini. Bedanya, hari ini Bapak ikut membantu masak. Jadi, pas sorenya mati lampu, aku dan bapak masih bergantian menjaga api di tungku agar tetap menyala. Bahkan sampai malam tiba, padamnya listrik di wilayah Jati tak terlalu berdampak bagi rumahku. Karena nyala api di tungku yang cukup besar telah membuat halaman rumahku jadi terang sendiri dibanding rumah-rumah lainnya yang gelap gulita. Seru euy! berasa kayak lagi ngadain api unggun. hee... ^.^ Oya, malamnya, Dimas main. Boceh tiga tahun ini memang betah bergadang mungkin ya. sampai-sampai betah banget main di rumahku sampai jam 11 malam. wuiihh... hmmm... Satu hal yang membuat hari ini terasa cacat adalah Herdi pulang dari acara tur-nya dalam kondisi sakit. Masuk angin gitu deh... Syafakallah ya, Die... ^^
8… Masih juga mati lampu. Beberapa tetangga sekitar rumah ikut mandi di rumahku. Efek dari gak adanya listrik, keran air pun mati dan tak bisa mengalirkan air. Alhamdulillaah... rumahku masih diberkahi dengan sumur yang tak pernah kering. Jadi, kalaupun gak bisa nyalain sanyo, aku masih bisa menimba air. Jadi, alhamdulillaah... ^_^
11… Eka dan Arif milad. Barakallah untuk kawan-kawanku. Aamiin...
14… Peringatan Hari Pramuka di Indonesia. Jaya Pramuka! waah.. Tetiba saja aku jadi rindu pada tim Mawar dan Melati (Tim inti dan tim regional yang pernah kumasuki semasa MTs). Hari ini, bersama Teh Iif, aku keliling kampung Jati Lahat. untuk apa? Untuk memberi info tentang acara 17-an yang akan diadakan hari minggu nanti. Alhamdulillaah.. Total dana yang sudah terkumpul hingga sore itu ada sekitar satu juta seratus ribuan. Harapku, semoga acaranya berjalan lancar. Walau dalam hatiku sempat juga menyayangkan waktu persiapan yang terbilang mepet. sekitar satu minggu sebelum hari H.
16… Ada akad nikah dan walimahan di rumah kawanku di daerah Jati. Pasangan yang sedang menyambut bahagia ini adalah Lila dan Ka Masykur. Sejak jam 9, aku sudah duduk rapih di mushola dekat rumah Lila (lupa nama mushola-nya). Dan sekitar jam 1/2 11, akad nikah pun selesai dilangsungkan. Oya, di sana aku juga sempat jadi penunggu di meja suvenir bersama De Fanny. Aku juga bertemu Umi Ika, Nisa, Bapak Ika, Nur, juga Qayyimah. Alhamdulillaah... sampai jam 3 sore sewaktu aku pamit pulang, acaranya berjalan lancar. Ba'da isya-nya rapat 17-an di rumah Ust. Mulya dilangsungkan. Aku, Teh Iip, dan Lat bareng-bareng kumpul bersama Ato dan kawula muda di Kampung Jati Lahat. Hmm... DEg-deg-an euy! Kan sudah cukup lama juga kampungku tak mengadakan acara 17-an. Sekitar 7 tahun mungkin. Sekarang kami akan mengadakannya lagi. Semoga lancar dan berkah. Aamiin...
17… Alhamdulillah... Indonesia, negara kelahiranku, hari ini merayakan milad-nya yang ke-69. Semoga jaya selalu deh. Aamiin... Tentang acara 17-an di kampungku, alhamdulillaah juga lancar. Walau diawali dengan kericuhan di awal acara (sempat kehilangan MC), secara keseluruhan acara bisa berlangsung dengan tertib dan seru. Aku yang mulanya sempat nervous karena menjadi MC dadakan, akhirnya bisa merasa enjoy setelah beberapa menit memegang mic. Lomba-lomba yang berlangsung saat itu antara lain; lomba kelereng, lomba balap karung, makan kerupuk, lomba memasukkan paku ke botol, lomba tarik tambang, sepak bola, joged balon, dan terakhir adalah lomba panjat pinang. Semua acara berjalan seru. Dan yang paling seru di antara semua lomba adalah lomba-lomba terakhir yang berlangsung di acara sore itu. Yaitu lomba tarik tambang (ibu2, bapak2), sepak bola (ibu2, bapak2), joged balon (anak2), serta lomba panjat pinang. Ha. ha. ha.. Ngakak... ngikik... ngukuk... hi.hi.hi... ^0^ Tentang kronologisnya insya Allah aku akan menceritakannya di lain kesempatan ya... Sayangnya, gempita di hari ini mesti dikabuti oleh berita-berita mendung. Semisal, aku yang tak bisa hadir di akad nikah-nya Windye... (hiks... maaf ya Dek.. ¢_¢), juga berita wafatnya nenek teh Iif (semoga ditempatkan di syurga-Nya. aamiinn..). Yahh.. gitu deh..
22… Ndae (el kimdi) merayakan milad-nya. Berkah selalu deh buat Ndae. aamiin.. 
23… Ila (temen MTs-ku) main ke rumah. Ila juga membawa serta Zaskia, putri bayinya (6 bulan). waah... surprised banget dengan kunjungan dadakan ini. Sayangnya, penampilanku saat Ila datang sungguh tak meyakinkan. Bayangkan saja. Pipiku yang sebelah kiri bengkak cukup parah. Bengkak yang melebihi chubby.. Herdi bahkan sempat menahan diri untuk tidak tertawa sewaktu melihat kondisiku pagi hari tadi. Whoaaa.. Jadi malu saya. ^0^
24… Ade mengadakan acara walimahan di rumahnya. Hmm.. Berkah juga untuk keluarga barunya Ade. Aamiin..
Oke. Sejauh ini, sampai di situ dulu hal-hal yang bisa kuceritakan. Sekarang, sudahkah kita bisa cerita tentang Kak Dhe-a?
Coba kita cek...
……
……
Ding. . . 
OOww.... Hatiku masih saja loading ternyata.
Hmm... Memang sih, Cerita tentang Kak Dhe-a ini termasuk salah satu cerita yang 'njleb' ke hati. Karenanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mensinkronkan hati dahulu.
Oke deh. Kalau begitu, daripada-daripidi berlami-lami menunggu, mending kita akhiri dulu ya, kisahku tuk hari ini.
Ups! Hampir saja lupa.
Malam ini Herdi pulang. Katanya, 3 hari ke depan Die akan melangsungkan tur bersama rekN kantornya. Nah, sewaktu aku sedang menggoreng emping melinjo yang dibawa Die,  seorang sahabatku menelpon ke hp-nya. Hmm.. Seneng... Sekaligus sedih.
Kenapa?
……
……
……
Ding. . .
Ternyata, untuk cerita tentang  sahabatku ini juga butuh waktu loading ya.
yawdah deh.. Ciao Ma! ^_^