01 Januari 2009
sebuah cerita...
Suatu kali aku sedang menangis di bawah pohon teduh. Aku menangis karena orang yang sangat kusayangi tiada. Aku menangis sambil meratap. Lamaa sekali.
Saat mataku sudah merah dan pelupuk mataku membengkak, datanglah seorang Pak Tua mendekatiku. Ia berkata,,
"Wahai makhluk nan elok, hal apakah kiranya yang telah membuat wajahmu begitu murung?"
Aku menjawab,,
"Pria yang kucintai kini telah tiada. Aku begitu sedih tak terkira"
Ia kembali bertanya,,
"Kau sungguh mencintainya?"
Aku agak gusar dengan pertanyaannya itu.
"Tentu saja, Pak Tua! Tidakkah kau lihat wajahku kini membengkak karena menangis terlalu lama?"
"Ah,, Maaf jika kau menjadi gusar. Tapi aku ingin tahu, kau menangis karena 'kepergiannya' ataukah karena 'kehilangannya'? Jika memang karena kepergiannya, maka tak ada keraguan bagiku atas ketulusan cintamu padanya. Tapi jika kehilanganlah yang membuatmu seperti ini, maka harus kau tanyakan kembali kepada hatimu, 'tulus'-kah cintamu? atau malah ego-mu yang berkuasa?"
Aku tertegun mendengar ucapan Pak Tua itu. Tak lama kemudian Pak Tua itu pergi. Menninggalkanku yang merasa begitu malu. Malu pada Pak Tua itu. Malu pada diriku sendiri. Dan malu kepada cinta yang kumiliki bersama kekasihku selama ini.
"Cinta-kah aku? atau hanya sekedar ego?"
ah...aku bingung.
....Ly Oz....
sebuah cerita...
Suatu kali aku sedang menangis di bawah pohon teduh. Aku menangis karena orang yang sangat kusayangi tiada. Aku menangis sambil meratap. Lamaa sekali.
Saat mataku sudah merah dan pelupuk mataku membengkak, datanglah seorang Pak Tua mendekatiku. Ia berkata,,
"Wahai makhluk nan elok, hal apakah kiranya yang telah membuat wajahmu begitu murung?"
Aku menjawab,,
"Pria yang kucintai kini telah tiada. Aku begitu sedih tak terkira"
Ia kembali bertanya,,
"Kau sungguh mencintainya?"
Aku agak gusar dengan pertanyaannya itu.
"Tentu saja, Pak Tua! Tidakkah kau lihat wajahku kini membengkak karena menangis terlalu lama?"
"Ah,, Maaf jika kau menjadi gusar. Tapi aku ingin tahu, kau menangis karena 'kepergiannya' ataukah karena 'kehilangannya'? Jika memang karena kepergiannya, maka tak ada keraguan bagiku atas ketulusan cintamu padanya. Tapi jika kehilanganlah yang membuatmu seperti ini, maka harus kau tanyakan kembali kepada hatimu, 'tulus'-kah cintamu? atau malah ego-mu yang berkuasa?"
Aku tertegun mendengar ucapan Pak Tua itu. Tak lama kemudian Pak Tua itu pergi. Menninggalkanku yang merasa begitu malu. Malu pada Pak Tua itu. Malu pada diriku sendiri. Dan malu kepada cinta yang kumiliki bersama kekasihku selama ini.
"Cinta-kah aku? atau hanya sekedar ego?"
ah...aku bingung.
....Ly Oz....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar