Dia..
*Kali pertama berjumpa, aku tak terlalu menyadari kehadirannya. Ia kukira adalah seperti layaknya tamu jauh lain yang datang ke rumah untuk bersilaturahmi di hari lebaran. Tak ada rasa dag.dig. tak ada rasa dag.dug. Hanya mungkin merasa sedikit iri karena ia berhasil membuat Alika, balita 6 bulannya sepupuku, tersenyum. Sementara saat aku mendekati Alika, hanya muka cenderung menangis saja yang kudapatkan. Hhh...
*Pertemuan kedua kami, sekitar seminggu setelahnya, mulai muncul rasa aneh di hatiku. Rasanya seperti baru menanam sebuah biji yang tak kutahu akan menjadi pohon apa itu nantinya. Harap-harap cemas. Excited. Juga...malu-malu. Hihihi.. Bagaimana tak malu-malu. Lha wong di pertemuan kedua kami ini, dua keluarga kami sudah saling berjumpa dan menyetujui adanya akad pergabungan di antara aku dan dia. Ya.. Kami sudah bertunangan, tanpa adanya acara pertunangan. Dan insya Allah, akad yang akan menghalalkanku dengan dia akan dilangsungkan sekitar dua bulan ke depannya.
*Pertemuan ketiga dan keempat, dia main ke rumah. Kami mulai membincangkan banyak hal. Kami mulai saling menggali visi, misi dan tujuan kami tentang pernikahan. Hasilnya sungguh membuatku takjub. Karena aku merasa dia meng-copy isi hati dan kepalaku. Seperti pinang yang menemukan belahannya. Sebenarnya ada yang lucu di sini. Karena kami baru berbincang2 setelah kami sudah saling mengikat. It's a bit funny, right? ^•^
*Pertemuan kelima, kami fitting baju. Dengan malu-malu, ia memilihkan warna gold dan putih sebagai salah dua dr gaun pestaku. Dua gaunnya lagi, aku yang memilihnya. Hihihi.. Dia lucu sekali. ^•^
*Pertemuan pun terus berlanjut. Hingga akhirnya tiba juga kami di hari itu.
*Jumat, 16 September 2016.
Pertemuan ke lima belas kami. Aku telah sah menjadi pendamping hidupnya. Dan ia telah halal menjadi imamku. Alhamdulillah. 'Ala kulli haal.
Tak ada banyak kata yang bisa kusampaikan lagi. Aku hanya bisa mengatakan, bahwa aku kian bertambah yakin akan takdirnya. Bahwa yang baik akan selalu dipertrmukan dg yang baik. Meski aku memang tak sempurna, dia pun juga sama. Aku yakin, bahwa kami dipertemukan untuk bisa saling menyempurnakan. Tentunya dengan tak henti-hentinya mengharapkan keridhaan-Nya. Amiin.
*Hingga kini, dipertemuan yang ke... Ah. Sudah tak terhitung lagi. ^•^ dia menjadi satu nama yang senantiasa kusebut di setiap doaku. Semoga keberkahan amal, ilmu, juga usianya senantiasalah selalu. Amin. Amiin. Amiin.
Doa akhirku dalam postingan ini,
"Allah yaa Kariim..Pemilik kemuliaan yang tertinggi di jagad raya.. Kumohonkan padamu kemuliaan selalu untuknya. Dalam langkahnya. Dalam ucapannya. Dalam setiap hela nafasnya. Pun bantu pula hamba untuk bisa menyandingi kemuliaan-kemuliannya. Karena Engkau pulalah yang Maha menyandingkan.
Allah Yaa Nuur.. Penguasa cahaya di atas sgala cahaya.. Tunjukanlah jalan cahyamu kepadanya. Kepada kami berdua. Jalan yang akan menjadikan kami salah seorang hamba-hambamu yang lurus. Jalan yang pada akhirnya akan mengantarkan kami pada keridhaan-Mu..
Amiin. Amiin.. Aamiin.. Ya Rabbal 'alamiin.."
Salam hangat selalu,
Meli-Mei-Lia.
^•^
*Kali pertama berjumpa, aku tak terlalu menyadari kehadirannya. Ia kukira adalah seperti layaknya tamu jauh lain yang datang ke rumah untuk bersilaturahmi di hari lebaran. Tak ada rasa dag.dig. tak ada rasa dag.dug. Hanya mungkin merasa sedikit iri karena ia berhasil membuat Alika, balita 6 bulannya sepupuku, tersenyum. Sementara saat aku mendekati Alika, hanya muka cenderung menangis saja yang kudapatkan. Hhh...
*Pertemuan kedua kami, sekitar seminggu setelahnya, mulai muncul rasa aneh di hatiku. Rasanya seperti baru menanam sebuah biji yang tak kutahu akan menjadi pohon apa itu nantinya. Harap-harap cemas. Excited. Juga...malu-malu. Hihihi.. Bagaimana tak malu-malu. Lha wong di pertemuan kedua kami ini, dua keluarga kami sudah saling berjumpa dan menyetujui adanya akad pergabungan di antara aku dan dia. Ya.. Kami sudah bertunangan, tanpa adanya acara pertunangan. Dan insya Allah, akad yang akan menghalalkanku dengan dia akan dilangsungkan sekitar dua bulan ke depannya.
*Pertemuan ketiga dan keempat, dia main ke rumah. Kami mulai membincangkan banyak hal. Kami mulai saling menggali visi, misi dan tujuan kami tentang pernikahan. Hasilnya sungguh membuatku takjub. Karena aku merasa dia meng-copy isi hati dan kepalaku. Seperti pinang yang menemukan belahannya. Sebenarnya ada yang lucu di sini. Karena kami baru berbincang2 setelah kami sudah saling mengikat. It's a bit funny, right? ^•^
*Pertemuan kelima, kami fitting baju. Dengan malu-malu, ia memilihkan warna gold dan putih sebagai salah dua dr gaun pestaku. Dua gaunnya lagi, aku yang memilihnya. Hihihi.. Dia lucu sekali. ^•^
*Pertemuan pun terus berlanjut. Hingga akhirnya tiba juga kami di hari itu.
*Jumat, 16 September 2016.
Pertemuan ke lima belas kami. Aku telah sah menjadi pendamping hidupnya. Dan ia telah halal menjadi imamku. Alhamdulillah. 'Ala kulli haal.
Tak ada banyak kata yang bisa kusampaikan lagi. Aku hanya bisa mengatakan, bahwa aku kian bertambah yakin akan takdirnya. Bahwa yang baik akan selalu dipertrmukan dg yang baik. Meski aku memang tak sempurna, dia pun juga sama. Aku yakin, bahwa kami dipertemukan untuk bisa saling menyempurnakan. Tentunya dengan tak henti-hentinya mengharapkan keridhaan-Nya. Amiin.
*Hingga kini, dipertemuan yang ke... Ah. Sudah tak terhitung lagi. ^•^ dia menjadi satu nama yang senantiasa kusebut di setiap doaku. Semoga keberkahan amal, ilmu, juga usianya senantiasalah selalu. Amin. Amiin. Amiin.
Doa akhirku dalam postingan ini,
"Allah yaa Kariim..Pemilik kemuliaan yang tertinggi di jagad raya.. Kumohonkan padamu kemuliaan selalu untuknya. Dalam langkahnya. Dalam ucapannya. Dalam setiap hela nafasnya. Pun bantu pula hamba untuk bisa menyandingi kemuliaan-kemuliannya. Karena Engkau pulalah yang Maha menyandingkan.
Allah Yaa Nuur.. Penguasa cahaya di atas sgala cahaya.. Tunjukanlah jalan cahyamu kepadanya. Kepada kami berdua. Jalan yang akan menjadikan kami salah seorang hamba-hambamu yang lurus. Jalan yang pada akhirnya akan mengantarkan kami pada keridhaan-Mu..
Amiin. Amiin.. Aamiin.. Ya Rabbal 'alamiin.."
Salam hangat selalu,
Meli-Mei-Lia.
^•^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar