Selasa, 07 Februari 2017

Mimpi Indah tentangmu, De.. 😊

Kamu sudah lahir, De.. Dalam bentuk yg sempurna dan sehat dan gemuk dan penuh senyum..😊

Matamu meniru mata Umi. Hidungmu seperti milik Abi. Bibirmu ..mmm... Sepertinya sih mirip bibir Umi. Agak tebal gitu deh. Hee.. ☺ Tapi bulu matamu, de.. Persis seperti yg Umi harapkan. Menyapu seperti bulu mata Abi..😊

Dalam mimpi, kamu kemudian menangis, De.. Kamu lapar.. 😊 maka Umi buka kancing depan baju Umi untuk menyusuimu. Sebelah kiri.. Seketika kamu hentikan tangismu.. Kamu asik menghisap sambil menatap dg mata bulatmu. Samar, Umi tangkap senyum khas Abi di wajahmu. Seperti sedang menggoda Umi.. 😊 Umi pun membalas senyumanmu dg senyuman penuh doa.

Mendoakan.
Kesehatanmu.. Kelapangan hati dan hidupmu.. Kebahagiaanmu.. Ketaqwaanmu pd Rabb kita.. Juga kekayaan hatimu akan iman kepada-Nya.. 😊 Umi doakan semua kebaikan hidup dunia-akhirat itu untukmu, De.. Aamiin.. 😊

Dalam mimpi, Abi pun ada, De. Melihat kita dari sisi kanan Umi. Abi pun ikut tersenyum melihat senyum menggodamu, De. Abi pun nampaknya mengakui betapa akan menjadi jahilnya dirimu saat besar nanti. Seperti dirinya.. Jahil yg baik dan menyenangkan. 😊

Kemudian..
Masih dalam mimpi. Datang seorang kawan tetangga pria Umi ke rumah. Membawa putranya juga dalam gendongannya. Seumuran kamu, De. Tapi tak secemerlang dirimu di mata Umi. 😊 Ia berkunjung hanya sekilas. Tak lama. Hanya untuk mengenalkan kita dengan putranya. Sebelum akhirnya hujan turun. Dan menderas di luar sana..

Kamu tak takut mendengar hujan, De. Pun jua kamu tak takut mendengar gemuruh suara petir. Kamu masih asik menyusu dan menggoda Umi dg senyumanmu. Dengan mata bulat nan berkilaumu itu, De. 😊 Membuat Umi ikut tak merisaukan hujan yg kian terdengar deras. Ataupun takut akan cahaya kilat yg terlihat jelas melalui kaca-kaca di jendela rumah kita. Umi seperti tersedot dalam duniamu, De. Pun jua Abi di samping kita. Ia pun asik bergantian melihatmu dan Umi. Dg senyum bahagia terpampang di bibirnya. Bahagia yg juga Umi pancarkan kian tak hentinya.
Dan...
Itu semua karenamu, De..😊
Karenamu yg adalah anugerah terindah yg dititipkan Allah kepada Umi dan Abi.😊
Karenamu.. 😊😊😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar