Jumat, 07 April 2017

Berlatih Puasa bersama Dede. 😊

Hari ini masuk hari ke 10 bulan Rajab. Alhamdulillaah..😊 Aa dan Emak kontinyu berpuasa sejak hari pertama di salah satu bulan Mulianya Islam ini. Sementara aku, sejauh ini baru bisa puasa seperempat atau setengah hari. Hee.. 😁

Mengingat kondisiku yg sedang hamil. Terlebih lagi waktu makanku yg bisa sampai tujuh kali dalam sehari di masa kehamilan ini, jelas saja jika aku kesulitan untuk langsung puasa full-day. Sebabnya aku mesti sering makan, tak lain dan tak bukan adalah karena porsi makanku yg lebih sedikit dari sebelum masa hamil. Ini juga dikarenakan aku yg tak bisa makan terlalu full. Karena  kini dalam perutku juga ada Dede sehingga aku lebih cepat kenyang sekaligus juga lebih cepat lapar. Jika kupaksakan makan terlalu full, bisa-bisa aku olab. Hmm.. Enggak mau deh.😑

Aku jadi teringat kembali pada kenanganku saat hari pertama aku ikut berpuasa Rajab.

Saat itu aku beraktifitas seperti biasa. Pengecualian nya adalah aku mesti bangun jam 3 untuk menyiapkan panganan sahur. Menunya simpel. Sayur asam, tempeh dan telor dadar. Dipadu dg air putih butek, alias susu. 😊

Aku sahur bertiga bersama Aa dan Emak. Bapak agaknya masih mengantuk karena baru pulang dari berdagang tahu. Sehingga aku segan untuk membangunkannya.😊

Usai sahur, kami lelenje sebentar. Sebelum akhirnya adzan subuh berkumandang dan menyatakan awal waktunya kami tuk berpuasa. Maka bismillah, smg niat puasa kami berkah, lancar dan diridhai-Nya. Aamiin.. 😊

Waktu teys berlanjut..
Aa berangkat kerja.. Aku mencuci baju dan bebersih rumah.. Dilanjut belanja ke warung di pinggir kali.. Sampai akhirnya aku kembali ke rumah. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 10 lewat. Aku sudah merasa kelelahan. Sehingga kuputuskan untuk rebahan dahulu. Tidak bersegera masak seperti yg biasanya kulakukan setiap jam 10.

Nah.
Baru beberapa detik merebahkan badan, kepalaku malah nyut2an. Dan rasa mual menyerang. Kucoba mencari posisi tidur yg enak. Tapi aku tahu, pelarianku tak mampu menepis rasa mual yg kian menjadi. Yakinlah aku bahwa beberapa detik ke depan aku hendak muntah. Akhirnya aku pun bersegera ke kamar mandi. Dan benar saja. Aku muntah.😅

Usai memuntahkan air, perutku kukuruyukan. Lapar. Aku lapar. Dan besar kemungkinan Dede pun lapar. Akhirnya aku pun membatalkan puasaku. Sekitar jam setengah 11.

Aku sudah menduga bahwa aku tak akan bisa full day shaum di hari itu. Tapi aku sempat berharap bisa shaum sampai pertengahan hari. Tapi tak apa-apa. Yg utama adalah kesehatan Dede. Jadi tak apa-apa lah jika aku belum bisa shaum full day seperti Aa dan Emak. 😊

Keesokan harinya badanku agak meriyang. Jadi aku tak ikut berpuasa dulu. Pun jua hari berikutnya aku bolos berpuasa sunnah. Meski begitu aku tetap bangun jam 3 atau setengah 4 untuk menyiapkan panganan sahur bagi A  dan Emak. Yah.. Lumayan lah. Seiyanya aku bisa punya kesempatan tuk mendapatkan pahala dg menyiapkan makanan bagi mereka yg berpuasa. Begitu bukan kata baginda Nabi saw.? 😄

Di hari keempat Rajab, aku kembali berpuasa. Kali ini aku bisa bertahan lebih lama. Jam 11. 😊 dan di hari kelima, aku bisa bertahan sampai waktu zuhur. Alhamdulillah..

Itulah. Itulah yg kuharapkan untuk terjadi. Bahwa dg pembiasaan, aku bisa sedikit demi sedikit menambah waktu puasaku. Hingga akhirnya aku bisa full day. Harapku sih, smg dg berlatih puasa di bulan Rajab dan Sya'ban nanti, aku sudah akan bisa full day shaum di bulan ramadhan. Aamiin..😊

Bersama Dede. Melakukan kebaikan ini.
Bersama Dede. Mencoba melatih ketakwaan diri.
Bersama Dede. Menahan nafsu yg seringkali menjebak diri dlm ketidakbaikan.
Bersama Dede pulalah. Meraih keridhaan-Nya..
 ...
Semoga...
...
Aamin.
😊😊😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar