Adakah bedanya menjadi wanita single dengan wanita yg sudah menikah/married?
Jawabannya, jelas ada. Ada banyak sekali perbedaannya malah.
Kawan2 mungkin sudah mengetahui apa sajakah perbedaannya itu. Tapi tak apa juga kan jika kutuliskan beberapa hal yg kutahu. Anggap saja sharing ilmu. Jadi jika ada yg ingin menambahkan atau mengkritisi kesalahan, silahkan disampaikan di bagian komentar. Kita saling tolong-menolong dlm kebaikan ya, kawan. 😉
Menurutku, perbedaan utama wanita single dengan wanita yg sudah menikah adalah terletak pada jenis hak dan tanggung jawabnya. Ini tentu berlaku juga untuk para lelaki. Tapi dalam postingan ini, aku hanya akan menuliskan hak dan kewajiban dr sudut pandang wanita saja ya, kawan. 😊 Ini lebih dikarenakan genreku sendiri yg seorang wanita, jadi pemahamanku jelas lebih mengetahui hak dan kewajiban wanita sebelum dan sesudah menikah. Sementara tentang hak dan kewajiban lelaki, mungkin ada dari kawan2 yg sudah pernah menuliskannya. Atau mungkin nanti aku bisa membujuk Aa (panggilan tuk my hubby..😊) untuk menuliskannya. Hehee.. 😁
Yang pertama adalah terkait dengan hak.
Nah.
Saat masih single, seorang wanita mempunyai hak yg sama seperti manusia pada umumnya. Hak untuk hidup, hak untuk dihargai dan dihormati, hak untuk bekerja, dll. Sementara ketika sudah menikah, ada tambahan hak baru yg diacu kepada suaminya. Semisal hak untuk dinafkahi serta hak untuk dibimbing menjadi istri yg shalehah.😇
Untuk hak yg terkait pemberian nafkah, ada dua jenis nya. Yaitu hak nafkah lahir dan hak nafkah batin. Hak nafkah lahir yg dimaksud adalah terkait pemenuhan kebutuhan fisik aka jasmani wanita. Seorang istri mempunyai hak untuk memiliki jasmani yg sehat dan terawat. Itu pula sebabnya terdapat sebagian kalangan yg berpendapat bahwa uang belanja yg diberikan oleh suami harus dibedakan dg uang jajan istri. Maksudnya suami harus pula memberikan nafkah istri untuk jajannya. Tentunya uang jajan ini pun digunakan untuk perawatan tubuh yg dimaksudkan untuk menyenangkan hati suami pula. Adapun sebagian kalangan yg lain berpendapat bahwa uang jajan istri itu menyatu dg uang belanja dan sifatnya tak wajib dipenuhi.
Mengikuti pendapat yg manapun, yg jelas pemenuhan kebutuhan nafkah itu dibebankan kepada para lelaki/suami. Jangan sampai terbalik (seperti dlm sinetron Dunia Terbalik di R*TI.. Hee.. 😁). Adapun setiap penghasilan yg didapat oleh seorang istri dari hasil bekerja adalah menjadi miliknya pribadi. Jika ia gunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan dapur ataupun kebutuhan hidup keluarga lainnya, maka itu akan dianggap sebagai sedekahnya kepada suami dan keluarga. Wiih.. Keren banget ya aturan Islam yg satu ini?😉
Jenis hak nafkah lainnya adalah nafkah batin. Nafkah batin ini mencakup hak untuk dihormati, dihargai dan disayangi, serta hak untuk diberikan keadilan dan ketenangan hati. Untuk hak agar dihormati, dihargai dan disayangi sudah jelas harus dipenuhi. Terlebih lagi wanita adalah makhluk perasa yg memiliki insting kasih sayang yg lebih tinggi dibanding lelaki. Sehingga ia pun mengharapkan perlakuan yg serupa/istimewa pula dlm hal penghormatan dan kasih sayang. Wanita juga sama seperti lelaki yang ingin mendapat penghargaan atas kontribusinya dalam membina keluarga. Itulah kurasa pentingnya membudayakan ucapan "maaf", "tolong" dan "terima kasih" dalam lingkup keluarga. Karena saat suami membiasakan diri untuk mengucapkan tiga kata tersebut maka itu menunjukkan bentuk penghargaannya terhadap istri sebagai seorang manusia yg juga memiliki harkat dan martabat. (Hidup! Tiga kata Heiibaaatt!!! \😄/)
Selain penghormatan, penghargaan dan kasih sayang, wanita juga memiliki hak untuk mendapatkan keadilan dan ketenangan hati. Keadilan ini terkait dalam hal kesetaraan dalam mengemukakan pendapat, perlakuan yang tidak zalim, dll. Sementara untuk hak mendapatkan ketenangan hati ini mencakup segala sikap dan perbuatan suami yg dapat menimbulkan ketenangan hati istrinya. Salah satu contohnya adalah menjunjung tinggi kesetiaan terhadap pasangan. So, don't make mistake by the untruthfull-act ya para suami..(Cling..cling.. Ngedipin mata ke Aa.. 😏)
Nah.. Ada satu jenis hak lain yg dikategorikan sebagai hak nafkah lahir sekaligus juga hak nafkah batin. Hak itu adalah hak untuk dipenuhinya kebutuhan biologis. Untuk penjabarannya, kurasa tak perlulah ya dituliskan. I'm just too shy to write about it. Tehehee..😁😁😊
Lanjuut...
Hak lainnya seorang istri adalah hak untuk mendapatkan bimbingan menjadi istri yg shalehah. Ini terkait juga dengan kewajiban seorang suami yg adalah seorang imam keluarga. Seperti yg telah disebutkan dlm alquran Tentang kewajiban menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Maka jika disandarkan pada ayat ini, jelas seorang istri mempunyai hak untuk dibimbing menjadi istri shalehah. Karena hanya dengan keshalehan dan ketakwaan sajalah ia bisa selamat dr siksa api neraka.😊
Cukup tentang hak.
Sekarang kita lanjut ke bahasan terkait kewajiban wanita sebagai seorang istri ya, kawan..😉
Ada banyak buku yg menjabarkan kewajiban seorang istri terhadap suaminya. Dari sekian banyak buku itu, aku mendasarkan materi tulisanku ini pada buku Yg berjudul "40 Tanggung Jawab Istri terhadap Suami". Dan dari 40 tanggung jawab/kewajiban istri dalam buku itu, aku meringkasnya menjadi tiga poin penting, yaitu menjaga harta, keluarga dan kehormatan suami.
Menjaga harta. Ini terkait dg segala harta yg diperoleh dari hasil bekerja suami. Kebanyakan istri mungkin memegang kendali atas hasil jerih payah suaminya, tapi hak istimewa itu juga harus dibarengi dg rasa tanggung jawab. Bahwa ia akan membelanjakan harta itu untuk kepentingan keluarga. Jangan lupakan juga aspek kehalalannya. Maksudnya, uang itu harus pula digunakan untuk hal2 yg halal. Dan yg tak kalah penting juga tidak boleh boros/mubadzir. Karena telah kita ketahui bahwa para mubadzirin adalah teman dekatnya syaitan. Hiii.. Na'udzubillaahimin dzaalik. 😑
Oya. Ada baiknya juga jika setiap pengeluaran yg sifatnya non-belanja diketahui oleh suami. Semisal kita ingin memberi orang tua kandung kita sebagian rizki dari hasil kerja suami, maka akan lebih baik jika sebelumnya kita memberitahu/meminta izin suami terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar bisa terhindar dari kesalahpahaman. Namun jika uangnya berasal dari hasil usaha sendiri, maka tak apa2 tidak memberitahu suami juga.😊 hmm.. Jangan menganggap remeh perihal masalah keuangan ini ya kawan. Karena seringkali kurangnya komunikasi terkait hal ini justru menjadi pemicu pertengkaran dlm keluarga. Nah. Nah. Nah. 😊
Selanjutnya adalah tentang menjaga keluarga. Dalam hal ini mencakup menjaga diri, anak2, dan suami ya, kawan. Tugas menjaga ini tidak hanya dibebankan kepada kaum lelaki saja lho. Karena Allah Maha Tahu bahwa terkadang lelaki/suami pun mempunyai masa2 kelemahannya. Di saat itulah seorang istri mengemban tugas menjaga itu. Atau di saat suami sedang tak ada di sisi (dinas keluar kota, mungkin? 😅), maka istri lah yg bertugas untuk menjaga kesejahteraan dan keselamatan anak 2 di rumah.
Seorang istri juga berkewajiban untuk mengingatkan suami saat ia melakukan kekhilafan. Terlebih-lebih kekhilafan dlm hal agama. Diingat lagi ya kawan perintah Allah dlm Q.S..... Tentang kewajiban menjaga diri dan keluarga dr siksa api neraka. 😉
Yg terakhir adalah menjaga kehormatan suami. Beberapa tindak nyata kita untuk menjaga kehormatan suami antara lain; menutup aurat, tidak mempersilahkan masuk lelaki asing ke dalam rumah di saat suami tak ada, senantiasa melakukan apa yg disenangi oleh suami (tentunya yg tidak keluar dr koridor Islam ya, kawan. 😉), serta menjaga aib diri, suami, dan aib keluarga.
Nah. Itulah oret2anku perihal hak dan kewajiban seorang wanita married/istri. Banyak banget kan tambahan perbedaannya?😁 Tak seperti wanita single yg segala pertanggungjawabannya terletak di tangan sang ayah/saudara lelakinya. Wanita married menjadi pertanggungjawaban suaminya. Sehingga keshalehan kita juga menjadi amal ibadah untuk suami.
Untuk kawan2 yg sayang suami, yuk atuh kita gemar memperbaiki diri. Biar kian shalehah. Kian cantik luar-dalam. Biar suami juga balik sayang. Dan Allah juga malaikat ikutan sayang. Biar kita juga bukan termasuk para wanita yg dikatakan nabi menjadi penghuni terbanyak di neraka. Hii.. Na'udzubillah ya kawan. 😕
Oke deh.. Cukup sekian dulu ya.. Insya Allah kita jumpa lagi di postingan berikutnya!😄
Ciao Ma!😉😊😘
Jawabannya, jelas ada. Ada banyak sekali perbedaannya malah.
Kawan2 mungkin sudah mengetahui apa sajakah perbedaannya itu. Tapi tak apa juga kan jika kutuliskan beberapa hal yg kutahu. Anggap saja sharing ilmu. Jadi jika ada yg ingin menambahkan atau mengkritisi kesalahan, silahkan disampaikan di bagian komentar. Kita saling tolong-menolong dlm kebaikan ya, kawan. 😉
Menurutku, perbedaan utama wanita single dengan wanita yg sudah menikah adalah terletak pada jenis hak dan tanggung jawabnya. Ini tentu berlaku juga untuk para lelaki. Tapi dalam postingan ini, aku hanya akan menuliskan hak dan kewajiban dr sudut pandang wanita saja ya, kawan. 😊 Ini lebih dikarenakan genreku sendiri yg seorang wanita, jadi pemahamanku jelas lebih mengetahui hak dan kewajiban wanita sebelum dan sesudah menikah. Sementara tentang hak dan kewajiban lelaki, mungkin ada dari kawan2 yg sudah pernah menuliskannya. Atau mungkin nanti aku bisa membujuk Aa (panggilan tuk my hubby..😊) untuk menuliskannya. Hehee.. 😁
Yang pertama adalah terkait dengan hak.
Nah.
Saat masih single, seorang wanita mempunyai hak yg sama seperti manusia pada umumnya. Hak untuk hidup, hak untuk dihargai dan dihormati, hak untuk bekerja, dll. Sementara ketika sudah menikah, ada tambahan hak baru yg diacu kepada suaminya. Semisal hak untuk dinafkahi serta hak untuk dibimbing menjadi istri yg shalehah.😇
Untuk hak yg terkait pemberian nafkah, ada dua jenis nya. Yaitu hak nafkah lahir dan hak nafkah batin. Hak nafkah lahir yg dimaksud adalah terkait pemenuhan kebutuhan fisik aka jasmani wanita. Seorang istri mempunyai hak untuk memiliki jasmani yg sehat dan terawat. Itu pula sebabnya terdapat sebagian kalangan yg berpendapat bahwa uang belanja yg diberikan oleh suami harus dibedakan dg uang jajan istri. Maksudnya suami harus pula memberikan nafkah istri untuk jajannya. Tentunya uang jajan ini pun digunakan untuk perawatan tubuh yg dimaksudkan untuk menyenangkan hati suami pula. Adapun sebagian kalangan yg lain berpendapat bahwa uang jajan istri itu menyatu dg uang belanja dan sifatnya tak wajib dipenuhi.
Mengikuti pendapat yg manapun, yg jelas pemenuhan kebutuhan nafkah itu dibebankan kepada para lelaki/suami. Jangan sampai terbalik (seperti dlm sinetron Dunia Terbalik di R*TI.. Hee.. 😁). Adapun setiap penghasilan yg didapat oleh seorang istri dari hasil bekerja adalah menjadi miliknya pribadi. Jika ia gunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan dapur ataupun kebutuhan hidup keluarga lainnya, maka itu akan dianggap sebagai sedekahnya kepada suami dan keluarga. Wiih.. Keren banget ya aturan Islam yg satu ini?😉
Jenis hak nafkah lainnya adalah nafkah batin. Nafkah batin ini mencakup hak untuk dihormati, dihargai dan disayangi, serta hak untuk diberikan keadilan dan ketenangan hati. Untuk hak agar dihormati, dihargai dan disayangi sudah jelas harus dipenuhi. Terlebih lagi wanita adalah makhluk perasa yg memiliki insting kasih sayang yg lebih tinggi dibanding lelaki. Sehingga ia pun mengharapkan perlakuan yg serupa/istimewa pula dlm hal penghormatan dan kasih sayang. Wanita juga sama seperti lelaki yang ingin mendapat penghargaan atas kontribusinya dalam membina keluarga. Itulah kurasa pentingnya membudayakan ucapan "maaf", "tolong" dan "terima kasih" dalam lingkup keluarga. Karena saat suami membiasakan diri untuk mengucapkan tiga kata tersebut maka itu menunjukkan bentuk penghargaannya terhadap istri sebagai seorang manusia yg juga memiliki harkat dan martabat. (Hidup! Tiga kata Heiibaaatt!!! \😄/)
Selain penghormatan, penghargaan dan kasih sayang, wanita juga memiliki hak untuk mendapatkan keadilan dan ketenangan hati. Keadilan ini terkait dalam hal kesetaraan dalam mengemukakan pendapat, perlakuan yang tidak zalim, dll. Sementara untuk hak mendapatkan ketenangan hati ini mencakup segala sikap dan perbuatan suami yg dapat menimbulkan ketenangan hati istrinya. Salah satu contohnya adalah menjunjung tinggi kesetiaan terhadap pasangan. So, don't make mistake by the untruthfull-act ya para suami..(Cling..cling.. Ngedipin mata ke Aa.. 😏)
Nah.. Ada satu jenis hak lain yg dikategorikan sebagai hak nafkah lahir sekaligus juga hak nafkah batin. Hak itu adalah hak untuk dipenuhinya kebutuhan biologis. Untuk penjabarannya, kurasa tak perlulah ya dituliskan. I'm just too shy to write about it. Tehehee..😁😁😊
Lanjuut...
Hak lainnya seorang istri adalah hak untuk mendapatkan bimbingan menjadi istri yg shalehah. Ini terkait juga dengan kewajiban seorang suami yg adalah seorang imam keluarga. Seperti yg telah disebutkan dlm alquran Tentang kewajiban menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Maka jika disandarkan pada ayat ini, jelas seorang istri mempunyai hak untuk dibimbing menjadi istri shalehah. Karena hanya dengan keshalehan dan ketakwaan sajalah ia bisa selamat dr siksa api neraka.😊
Cukup tentang hak.
Sekarang kita lanjut ke bahasan terkait kewajiban wanita sebagai seorang istri ya, kawan..😉
Ada banyak buku yg menjabarkan kewajiban seorang istri terhadap suaminya. Dari sekian banyak buku itu, aku mendasarkan materi tulisanku ini pada buku Yg berjudul "40 Tanggung Jawab Istri terhadap Suami". Dan dari 40 tanggung jawab/kewajiban istri dalam buku itu, aku meringkasnya menjadi tiga poin penting, yaitu menjaga harta, keluarga dan kehormatan suami.
Menjaga harta. Ini terkait dg segala harta yg diperoleh dari hasil bekerja suami. Kebanyakan istri mungkin memegang kendali atas hasil jerih payah suaminya, tapi hak istimewa itu juga harus dibarengi dg rasa tanggung jawab. Bahwa ia akan membelanjakan harta itu untuk kepentingan keluarga. Jangan lupakan juga aspek kehalalannya. Maksudnya, uang itu harus pula digunakan untuk hal2 yg halal. Dan yg tak kalah penting juga tidak boleh boros/mubadzir. Karena telah kita ketahui bahwa para mubadzirin adalah teman dekatnya syaitan. Hiii.. Na'udzubillaahimin dzaalik. 😑
Oya. Ada baiknya juga jika setiap pengeluaran yg sifatnya non-belanja diketahui oleh suami. Semisal kita ingin memberi orang tua kandung kita sebagian rizki dari hasil kerja suami, maka akan lebih baik jika sebelumnya kita memberitahu/meminta izin suami terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar bisa terhindar dari kesalahpahaman. Namun jika uangnya berasal dari hasil usaha sendiri, maka tak apa2 tidak memberitahu suami juga.😊 hmm.. Jangan menganggap remeh perihal masalah keuangan ini ya kawan. Karena seringkali kurangnya komunikasi terkait hal ini justru menjadi pemicu pertengkaran dlm keluarga. Nah. Nah. Nah. 😊
Selanjutnya adalah tentang menjaga keluarga. Dalam hal ini mencakup menjaga diri, anak2, dan suami ya, kawan. Tugas menjaga ini tidak hanya dibebankan kepada kaum lelaki saja lho. Karena Allah Maha Tahu bahwa terkadang lelaki/suami pun mempunyai masa2 kelemahannya. Di saat itulah seorang istri mengemban tugas menjaga itu. Atau di saat suami sedang tak ada di sisi (dinas keluar kota, mungkin? 😅), maka istri lah yg bertugas untuk menjaga kesejahteraan dan keselamatan anak 2 di rumah.
Seorang istri juga berkewajiban untuk mengingatkan suami saat ia melakukan kekhilafan. Terlebih-lebih kekhilafan dlm hal agama. Diingat lagi ya kawan perintah Allah dlm Q.S..... Tentang kewajiban menjaga diri dan keluarga dr siksa api neraka. 😉
Yg terakhir adalah menjaga kehormatan suami. Beberapa tindak nyata kita untuk menjaga kehormatan suami antara lain; menutup aurat, tidak mempersilahkan masuk lelaki asing ke dalam rumah di saat suami tak ada, senantiasa melakukan apa yg disenangi oleh suami (tentunya yg tidak keluar dr koridor Islam ya, kawan. 😉), serta menjaga aib diri, suami, dan aib keluarga.
Nah. Itulah oret2anku perihal hak dan kewajiban seorang wanita married/istri. Banyak banget kan tambahan perbedaannya?😁 Tak seperti wanita single yg segala pertanggungjawabannya terletak di tangan sang ayah/saudara lelakinya. Wanita married menjadi pertanggungjawaban suaminya. Sehingga keshalehan kita juga menjadi amal ibadah untuk suami.
Untuk kawan2 yg sayang suami, yuk atuh kita gemar memperbaiki diri. Biar kian shalehah. Kian cantik luar-dalam. Biar suami juga balik sayang. Dan Allah juga malaikat ikutan sayang. Biar kita juga bukan termasuk para wanita yg dikatakan nabi menjadi penghuni terbanyak di neraka. Hii.. Na'udzubillah ya kawan. 😕
Oke deh.. Cukup sekian dulu ya.. Insya Allah kita jumpa lagi di postingan berikutnya!😄
Ciao Ma!😉😊😘
Tidak ada komentar:
Posting Komentar