Kamis, 23 Maret 2017

Dan Kamu pun Menjadi...

Dede Soleh.

Itulah panggilan dari kami (Aa & aku) untuk janin dalam kandunganku.😊
Sebuah panggilan baik. Yang juga mengandung harapan terbaik kami untuk anak kami. 😊 Seorang anak yg Soleh. Aamiin..Allahumma Aamiin...😄

Di usia kandungan yg sudah sekitar 6 bulan ini, kami memang belum mengetahui jenis kelamin si Dede. Sebabnya, dalam konsultasi terakhir ke bidan, kami telat mengetahui bahwa bidan yg selama ini kami kunjungi ternyata tak memiliki sarana USG. Alhasil kami putuskan untuk melakukan USG nya di kesempatan konsultasi berikutnya pada bidan yg lain. Insya Allah...😊 Sementara itu, aku masih berkeyakinan bahwa si Dede adalah seorang putra. Sama seperti perkiraan Aa. Berbeda dengan persangkaan Bapak yg mengira bahwa si Dede adalah seorang putri. Hmm..
"Yang manapun kamu, yg penting sehat dan Soleh ya, De..." 😘😘😘

Kembali ke soal panggilan/sebutan/gelar. 😊

Sejak kapan kiranya Si Dede kupanggil Soleh?...Sejak kutahu bahwa sistem pendengarannya sudah mulai berfungsi dan aku pun teringat bahwa memanggil dengan nama yg baik juga diharuskan dalam salah satu ayat Al Quran (Q.S. Al Hujurat ayat 11). Sejak itulah aku gemar menyapa Dede sebagai "Dede Soleh". 😊
And of course I know that sometime in the future, I have to explain The meaning of Soleh to him/her. Agar ia bisa menyelaraskan akhlaknya sesuai dengan panggilan kami untuknya. 😊

Lebih lanjut, gelar "Dede Soleh" ini juga muncul akibat dari seringnya aku mendengar panggilan2 tak baik di sekitarku. Memang, panggilan tak baik itu tidak ditujukan untukku. Tapi berangkat dari kesadaran bahwa si Dede dapat ikutan mendengar panggilan2 kasar itu, aku pun berusaha untuk mengimbanginya dengan cara memperdengarkan kata2 yg baik pada Dede.

Panggilan2 kasar itu mungkin untuk sebagian orang dianggap sebagai lelucon atau panggilan akrab saja. Semisal "gendut", "cungkring", dll.. Tapi menurutku, panggilan2 yg meski menggambarkan fisik apa adanya dari orang yg dipanggil itu mengandung makna mencela. Dan itu tentunya termasuk hal yg tak baik. Aku bertanya2. Apakah mereka yg gemar memanggil dg panggilan2 seperti itu tidak menyadari bahwa ia sudah menghina fisik makhluk ciptaan Allah? Siapalah diri kita jika berani mencela hasil karya-Nya yg sempurna?
Ishk.. ishk.. iiishk... Sombong niaaann... 😔

Bukanlah telah jelas jua Allah memerintahkan kita untuk memanggil seseorang dengan gelar yg baik. Seperti yg difirmankan-Nya dalam Q.S. Al Hujurat ayat 11.

Juga, sudah menjadi salah satu hak setiap anak untuk mendapatkan nama yg baik. Sehingga Kukira, panggilan "Dede Soleh"  untuk janin dalam kandunganku tidaklah berlebihan bukan? 😊

Harapku, semoga orang2 yg dimaksud dalam postingan ini bisa segera menyadari kekhilafannya terkait pemberian gelar seseorang. Agar kita bisa memberikan gelar yg baik untuk hal terbaik yg ada pada orang lain.
Dan mungkin kelak di masa depan nanti, panggilan "si Pintar", "si Soleh", "si cerdas" dll itu bisa menjamur. Aamiin...😊😊😆

Cukup sekian postinganku kali ini. Semoga bermanfaat dan menjadi pelecut bagi kawan2 untuk gemar melakukan salah satu amal Ma'arif, yakni memberikan gelar yg baik pada setiap orang.

Salam semangat hujan, kawan!
Ciao MA! 😋😉😄

Tidak ada komentar:

Posting Komentar