Satu sampai Delapan
Oleh : Mei
Satu-satu, Dua-dua
Tiga-tiga, Empat-empat
Lima-lima, Enam-enam
Tujuh-tujuh, Delapan-delapan
nb: Lagu ini sebenarnya
adalah salah satu 'nada sambil lalu' dari sekian banyaknya nada yang ku-gerundel-kan (bahasa apaaaa itu, Mel)
ketika aku sedang berbenah ria (read.
membersihkan rumah). Aku memang sering melakukan hal ini.
Setiap kali menyapu, mengepel
atau pun memasak, mulutku hampir selalu tak henti mengeluarkan 'kicauan'
bernada. Entah itu lagu nasyid, lagu balada, lagu anime, shalawatan, hafalan
surat, lagu mandarin, sampai hanya nada-nada asing yang kulantunkan secara acak
dan tak sadar. Mulutku hampir selalu berkicau. ^~^ Hanya di beberapa kesempatan
saja biasanya jika aku tak "berkicau'. Dan itu biasanya adalah di detik2 masa
Em-ku. hee.. Maklumlah. Wanita di saat-saat itu kan umumnya lebih sensi. Dan aku pun termasuk ke dalam
jenis wanita sensi itu. Hanya saja aku berusaha keras untuk hanya bicara
seperlunya. Khawatir, jika-jika ada ucapanku yang secara tak sengaja bisa
menyakiti.
Eh, lha kok malah melantur ke
topik Em. oke deh kita balik lagi ke topik lagu.
Jadi, lagu ini adalah lagu yang
kusenandungkan sambil lalu ketika aku sedang menyapu. Ketika kusadari nada lagu
ini cukup 'chic', aku pun segera merekamnya dengan handphone. Tidak dengan lirik 'na na na na', melainkan dengan lirik
menghitung 'satu-satu, dua-dua, dst.'. Kenapa
begitu? Karena saat itu aku merekam sembari menyapu. Jadi, aku pun mencoba
untuk mensinkronkan ketukan nada lagu ini agar sesuai dengan ketukan langkah
kakiku ketika menyapu. Bisa dibayangkan?
hee... begitu lah. ^÷^
Beberapa hari setelah
nada-nada lagu ini terekam di HP, aku pun mulai memikirkan lirik yang 'chic'
untuk lagu 'chic' ini. Sayangnya, usai beberapa hari berpikir, aku malah
'buntu'. Hingga akhirnya membuatku sampai pada kesimpulan:
"Udah ah. Lirik 'satu-satu'
juga cukup oke."
Jadi, giiituuu deeehh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar