Sabtu, 08 Maret 2014

Gelombang Otak

Gelombang otak merupakan kunci dari kehidupan. Tanpa adanya gelombang otak atau jika gelombang otak berada dalam frekuensi nol maka otak berada dalam kondisi mati.

Gelombang otak merupakan refleksi dari gelombang listrik dalam frekuensi yang lemah. Keberadaan gelombang otak ini dapat diukur dengan electro encephalograph (EEG) dan brain mapping. Kedua alat tersebut memiliki spesifikasi pekerjaan yang berbeda. Electro encephalograph (EEG) merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa frekuensi, sinyal, dan gelombang otak. Sedangkan brain mapping adalah alat untuk mengetahui keadaan otak seseorang melalui gelombang otak (brainwave). Perubahan sinyal, frekuensi, maupun gelombang otak dapat disebabkan oleh rangsangan atau stimulus tertentu yang muncul. Terdapat hubungan yang erat antara kinerja otak secara visual dengan gelombang otak.

Otak merupakan organ yang bekerja ketika mendapat rangsangan dari luar. Kerja otak ini tak hanya terbatas dalam memberikan respon atau impuls yang diterima, tetapi juga memancarkan gelombang otak. Mungkin banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa sebenarnya otak kita ini hidup dan memancarkan gelombang-gelombang tertentu. Pembagian gelombang ini pulalah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kecerdasan otak manusia.

Pembagian gelombang otak didasarkan pada frekuensi kondisi yang menyertainya. Frekuensi adalah jumlah getaran gelombang per detik yang dinyatakan dengan satuan Hertz (Hz). Adapun kondisi yang menyebabkan fluktuasi (turun-naiknya) gelombang otak sehingga dapat berubah sewaktu-waktu adalah ketika kita sedang makan, bercanda, tertawa, rileks, tidur, berpikir, dll.

Gelombang otak manusia dibagi menjadi empat, yakni gelombang alpha, beta, theta, dan delta. Namun, sejatinya gelombang otak ada sepuluh. Berikut adalah perincian dari sepuluh jenis gelombang otak.

1. Gelombang Hypergamma, Lambda, dan Epsilon
Gelombang hypergamma memiliki frekuensi tepat 100 Hz, sedangkan gelombang lambda dan epsilon masing-masing memiliki frekuensi 200 Hz dan di bawah  0,5 Hz. Menurut penelitinya, Dr. Jeffrey D. Thompson, ketiga gelombang tersebut memiliki peranan tersendiri bagi manusia. Seseorang yang dapat mencapai dan mempertahankan gelombang ini akan dapat memiliki kemampuan yang luar biasa, contohnya kemampuan supernatural.

2. Gelombang Gamma
Gelombang gamma memiliki frekuensi 16-100 Hz. Bersama-sama dengan gelombang beta, gelombang gamma juga muncul ketika seseorang berada dalam keadaan sadar. Manusia yang berada dalam keadaan panik, takut, terlalu deg-degan hingga berkeringat dingin, ataupun sedang melakukan aktivitas tinggi yang memacu adrenalin dapat mengeluarkan gelombang gamma. Gelombang ini juga dapat muncul ketika seseorang melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi tinggi dan sangat aktif.

Kemunculan gelombang gamma pada otak hanya terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi kesadaran penuh. Kesadaran penuh inilah yang menyebabkan terjadinya aktivitas mental yang sangat tinggi.

3. Gelombang Beta
Gelombang beta terletak pada frekuensi 12-19 Hz. Gelombang beta memiliki frekuensi yang paling tinggi dibandingkan dengan gelombang lainnya. Dalam satu detik, gelombang yang hadir ketika seseorang berada dalam keadaan sangat sadar ini dapat bergerak 15 hingga 40 kali.

Orang yang tengah berada dalam gelombang beta adalah mereka yang sedang terjaga, berpikir logis, berdebat, berpidato, konsentrasi, serta waspada. Gelombang ini adalah yang paling banyak menguras energi karena sifatnya yang aktif, serta selalu disertai dengan rangsangan yang tinggi dan dilengkapi dengan mental yang berada dalam kondisi siaga. Selain itu, melalui gelombang beta pulalah seseorang dapat mengeksplorasi kecerdasannya.

4. Sensory Motor Rhythm
Sensory motor rhythm merupakan sebuah getaran yang masih berhubungan dengan gelombang beta. Getaran ini berada pada frekuensi 12-16 Hz. Seseorang yang dideteksi tidak memiliki getaran sensory motor rhythm dalam gelombang otaknya dideteksi menderita penyakit epilepsi, autis, dan ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder). Cara untuk mengobati keadaan ini adalah dengan mengaktifkan kembali getaran sensory motor rhythm dengan menggunakan teknik neurofeedback.

5. Gelombang Alpha
Alpha merupakan gelombang otak yang memiliki frekuensi 8-13,9 Hz. Orang yang otaknya berada dalam range gelombang ini adalah mereka yang sedang dalam keadaan relaksasi atau santai, mengalami peningkatan produksi hormon katekolanin (penting untuk pembelajaran dan pengingatan), dan bermeditasi. Secara umum, gelombang ini muncul jika tubuh dan pikiran sedang beristirahat.

Gelombang alpha akan muncul dan mengalami peningkatan yang cukup drastis ketika kita menutup mata. Peningkatan gelombang ini memberikan beberapa manfaat bagi otak, seperti penjernihan pikiran yang sedang kalut, meningkatkan kreativitas, mengendalikan emosi, mengurangi tingkat stres, memberikan rasa nyaman dalam belajar, serta memberikan efek mood yang baik saat berhubungan dengan orang lain. Lebih dari itu, gelombang alpha juga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Manusia dapat dipengaruhi pikirannya melalui gelombang alpha. Hal ini dapat terjadi ketika ia sedang dalam keadaan hipnotis. Hipnotis yang dilakukan ketika otak berada dalam gelombang alpha juga dapat digunakan untuk menyembuhkan gangguan pikiran atau kejiwaan seseorang.

6. Gelombang Theta
Pada frekuensi 4-7,9 Hz, terdapat gelombang theta. Gelombang ini merupakan representasi dari kondisi manusia yang sedang tertidur, baru saja terbangun dari tidur, dan berkhayal atau berimajinasi. Gelombang ini juga merupakan gerbang menuju ke dunia bawah sadar manusia yang nantinya akan diwakili oleh gelombang delta.

Gelombang theta sering disebut dengan gelombang ketenangan. Melalui gelombang inilah seseorang dapat mengobati penyakit psikis dan mentalnya. Gelombang ini juga dapat memberikan kenyamanan pada saat manusia sedang stres, tidak bisa tidur, atau sulit berkonsentrasi. Pada tingkatan gelombang theta pulalah seseorang dianggap bisa lebih dekat dengan Tuhannya.

Kelebihan lain gelombang theta adalah kemampuan dalam membangkitkan ingatan atau memori yang telah lalu. Gelombang ini bergerak dalam alam bawah sadar manusia yang merupakan pusat dari memori jangka panjang. Dengan keberadaan gelombang ini, seseorang akan menjadi lebih kreatif karena dapat mengingat kembali pengalaman masa lalu yang dapat dijadikan pelajaran dan sumber inspirasi untuk masa sekarang dan yang akan datang.

Emosi positif dan negatif merupakan unsur yang ada pada gelombang theta. Kedua emosi ini memiliki perbedaan dalam proses kemajuan diri seseorang. Emosi negatif dapat menghambat laju perkembangan diri seseorang, sedangkan emosi positif akan membantu manusia dalam mengembangkan diri. Emosi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan seseorang. Individu yang terlalu stres memikirkan masalah dan dilingkupi dengan emosi negatif tidak akan merasakan ketenangan dan kenyamanan dalam dirinya. Kondisi ini dapat tersimpan pada katup jantung yang lama-kelamaan akan mendepositkan penyakit-penyakit tertentu.

7. Schumann Resonance
Schumann resonance adalah bagian dari gelombang theta yang memiliki frekuensi yang spesifik, yakni 7,83 Hz. Meskipun sebenarnya gelombang ini merupakan hasil dari getaran alam semesta, tapi gelombang otak manusia mampu berada dalam frekuensi ini. Kita seringkali mendengar istilah anak indigo. Anak indigo memiliki ketajaman intuisi sehingga dapat memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan. Konstan di sini berarti bahwa ia dapat mempertahankan gelombang ini hingga memperoleh sebuah titik temu akan suatu hal.

Mungkin ada sebagian dari kita yang memandang sebelah mata kemampuan manusia indigo. Namun, keberadaan mereka dengan kekhususan dalam merasakan dan membaca hal-hal yang tak kasat mata bukanlah sesuatu yang bohong adanya. Sebenarnya, manusia indigo adalah individu yang memiliki kemampuan mempertahankan gelombang otaknya pada frekuensi getaran alam semesta (Schumann resonance).

Seseorang yang bisa membuka gelombang otaknya pada frekuensi 7,83 Hz akan dapat menyatu dengan alam. Alam di sini bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan mistik, tetapi sesuatu yang berhubungan dengan kemampuan supernatural yang murni berasal dari otak manusia. Kemampuan supernatural ini bisa berupa telepati, membaca pikiran orang, dan kemampuan psikis lainnya.

Menurut sebagian anak indigo yang dapat membaca pikiran orang lain, ia melihat setiap manusia memiliki gambaran di atas kepalanya. Gambaran ini dapat diibaratkan seperti monitor yang menuliskan segala sesuatu yang ada dalam pikiran seseorang. Monitor ini juga mewakili warna yang merupakan representasi dari niatan setiap manusia.

Telepati merupakan sebuah kemampuan yang mengandalkan konsentrasi dan ketenangan. Keberadaan kedua unsur ini memang bersemayam dalam gelombang theta. Mudahnya, manusia yang memiliki kemampuan telepati dapat mengasah kelebihan ini dengan memusatkan pikiran pada orang yang dituju, kemudian menyampaikan pesannya. Membaca pikiran orang lain dan telepati memang terdengar absurd. Namun, percaya atau tidak, hal yang tidak logis ini benar-benar terjadi.

8. Gelombang Delta
Otak akan menghasilkan gelombang delta yang berada dalam frekuensi 0,1-3,9 Hz. Gelombang ini akan terpancar ketika tubuh dalam keadaan tertidur lelap hingga tak sadarkan diri. Pada kondisi ini, semua indra akan beristirahat dari tugasnya karena hilang sensasi fisik, serta terjadi pelepasan hormon pertumbuhan. Aktivitas gelombang delta ini juga akan membantu pekerjaan organ tubuh untuk menyegarkan kembali kualitas darah dan detoksifikasi racun.

Delta merupakan gelombang yang disebut-sebut dapat membantu tubuh memperbaiki kerusakan jaringan dan mereproduksi sel-sel baru. Gelombang dengan amplitudo yang besar dan frekuensi yang rendah ini juga berhubungan dengan rasa tenanng dan nyaman yang dialami oleh seseorang. Selain itu, keberadaan gelombang terlambat ini sering dihubungkan dengan perasaan empati dan intuisi.

Gelombang delta merupakan bagian dari kesadaran manusia, selain gelombang alpha, beta, dan theta. Meski begitu, gelombang delta umumnya hadir ketika seseorang tertidur hingga berada dalam keadaan pulas. Jika ada orang yang berhasil membangkitkan gelombang ini dalam keadaan sadar, ia dianggap memiliki kelebihan tertentu. Orang-orang ini adalah manusia hebat yang dapat memahami kondisi mental, emosi, dan psikologis orang lain.

Fungsi gelombang delta tidak hanya mengarahkan kesadaran kita akan ruang dan waktu, tapi juga berfungsi sebagai sistem peringatan akan datangnya mara bahaya. Dengan kata lain, gelombang ini dapat membantu manusia untuk memikirkan segala sesuatu yang tidak terlintas dalam pikiran sadarnya. Misalnya, saat kita berada dalam keadaan sadar, mungkin ada beberapa hal yang sama sekali tidak terbersit dalam benak kita. Namun, seseorang yang memiliki kualitas gelombang delta yang bagus dalam otaknya akan mampu meningkatkan kepekaan dan kehati-hatian terhadap aktivitas yang sekiranya dapat membahayakan keselamatannya.

Setelah mengetahui kemampuan otak, tentunya kita akan lebih bersyukur atas karunia yang ada di kepala kita ini. Bayangkan saja, seorang Einstein yang begitu legendarisnya hanya menggunakan 10% dari kemampuan otaknya untuk memikirkan rumus-rumus yang diwariskan ke kita. Adapun sebagian dari kita hanya memanfaatkan 5% kemampuan otak. Betapa hebohnya dunia ini jika manusia dapat memanfaatkan 100% kemampuan otaknya. Tentu tak hanya rumus-rumus saja yang dapat kita ciptakan sebagai landasan dalam teori-teori terapan saat ini, kita pasti dapat menemukan hal-hal yang bahkan belum terpikir dalam benak manusia saat ini.

Referensi:
Tri Gunadi, Optimalkan Otak Kanan-Kiri, Otak Tengah, dan Otak Kecil, (Jakarta: Penebar Plus+, 2010), h. 45-55.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar