Ah! Ya. Ya.
Lagu ini muncul akibat dari rasa rindu yang dah menggelembung dalam hatiku (halaahh…
pliis Mel. Kurangin deh ‘kelebehan’mu itu). Rindu
siapa? Rindu apa?
Banyak!
Rindu laut. Rindu sungai di Kediri. Rindu Mekkah.
Rindu Herdie, adekku-nomor-wahid-sedunia. Juga rindu pada sahabat dan
kawan-kawanku.
Hmm.. terkait rindu yang kurasakan, kemarin (hari
Minggu) bahkan aku sempat mem-posting quote
berikut di wall fb-ku.
*Ketika Rindu Menyapa
Ada yang memilih tuk menyampaikannya dalam bentuk kata-kata
Ada yang menunjukkannya dalam bentuk aksi nyata
Ada yang menyimpannya dalam bilik sunyi dengan kemungkinan menyiksa hati
Adapula yang memintalnya hingga menjadi jalinan do’a yang mungkin
Dikabulkan-Nya nanti.
˜bagaimana denganmu? ^.^
Sungguh. Quote ini memang kutulis sebagai wujud
‘pelarian’ dari rasa rinduku. Dan di antara empat opsi dalam quote di atas,
lebih sering aku memilih opsi ke-empat ketika aku sedang merindu. Berdo’a.
Aku mendo’akan, semoga tempat-tempat dan orang-orang yang
kurindukan selalu diberkahi oleh Allah. Laut, semoga tetap jernih, bebas dari
sampah-sampah. Mekkah, semoga tetap adalah tempat yang menjadi titik balik
seseorang untuk kian dekat kepada Allahu rabbul
‘izzati. Dan mereka, orang-orang yang kurindukan.. semoga selalu diberkahi
setiap amal, ilmu, juga hartanya. Semoga kian menjadi pribadi yang lebih baik.
Semoga senantiasa Dikasihi oleh Yang Maha Pemberi. Semoga selalu sehat,
berkecukupan segala kebutuhannya, juga bahagia dalam ketaatannya. Dan… aku
berharap (sangat), semoga aku berkesempatan untuk kembali bersua dengan mereka.
Entah kapan..
Oke deh. Tak perlu berpanjang kata lagi. Berikut
adalah lirik lagu rinduku. Judulnya,
Ketika Rindu Menyapa
Oleh : Mei
Ketika rindu menyapa, muncullah sebuah prahara
Hingga tergoncanglah hati, karena tak tahu apa yang
diingini
Entah coba kau acuhkan, atau mungkin kau nyatakan
Kadang ingin kau sembunyi, agar tiada yang tahu
rahasia hati
Huu..
Bridge:Bila hati cukup berani,
Nyatakanlah dengan kata atau aksi
Reff : Bila rasa
malu meraja dalam hati
Maka cukup beranikan dirimu untuk akui pada dunia
Bahwa rasa rindu telah menyapamu dengan keresahannya
Rengkuh saja rindu itu dengan sepenuh hatimu yang
lapang.
Hmm.. the last
but not at least, boleh lah kugantung do’aku di posting-an kali ini..
“Yaa Rabb… kutitipkan rinduku pada-Mu. Entah Engkau sampaikan pada
mereka hingga menjadi rindu pula, atau Engkau ubah rindu dan harapku ini
menjadi kebaikan bagi hidup mereka, kuserahkan segala keputusannya pada-Mu.
Alhamdulillaahi robbil ‘alamiin..”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar