Penulis : Andri Hakim Penerbit : Visimedia Jumlah
halaman : 174 halaman
Tentang Hipnosis
“Hipnosis”
dewasa ini menjadi perbincangan yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Padahal
sebenarnya kata “hipnosis” sudah lama digunakan, yaitu sebelum tahun 1900-an,
oleh James Bond—seorang ahli bedah asal Skotlandia. Kemunculan salah satu
contoh aplikasi hipnosis di layar televisi atau di atas panggung lah yang
semakin mempopulerkan hipnosis di mata masyarakat.
Dalam berbagai
literatur hipnosis, disebutkan bahwa kondisi hipnosis adalah “kondisi atau
keadaan saat manusia cenderung lebih sugestif” dan mengandung sebuah fenomena
trans yang terjadi akibat adanya “tidur saraf” atau tidurnya pikiran bawah
sadar seseorang.
Hipnosis dapat
diartikan juga sebagai sebuah kondisi relaks, fokus, atau konsentrasi, dan
dicirikan dengan sensor-sensor panca
indra manusia yang menjadi jauh lebih aktif, sehingga sering kali terjadi fenomena
di luar nalar manusia. Misal, melakukan pergerakan yang disugestikan oleh
seorang ahli hipnosis, baik disadari ataupun tidak.
Meski sudah
dikenal oleh masyarakat luas (terkecuali masyarakat yang jauh dari teknologi
dan informasi), masih saja ada masyarakat yang tidak menyadari telah
menggunakan salah satu konsep hipnosis dalam kehidupan sehari-harinya, bahkan
ada juga yang masih menganggap ilmu hipnosis identik dengan hal-hal yang
bersifat mistis dan magis.
Beberapa contoh
orang yang menerapkan ilmu hipnosis tapi tidak menyadari bahwa itu adalah
hipnosis antara lain :
- Seorang guru
yang piawai memberikan motivasi kepada peserta didiknya untuk semangat belajar
- Seorang bidan yang
mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada seornag ibu pada saat
persalinan berlangsung
- Seorang ibu yang
mampu meredam keinginan anaknya untuk membeli mainan yang tidak bermanfaat dan
kemudian mengalihkan anaknya kepada mainan atau melakukan kegiatan lain.
Semua contoh
orang-orang di atas menjadi bukti bahwa populernya penggunaan kata “hipnosis”
di lingkungan masyarakat Indonesia saat ini baru dilihat dari sisi dan
jarak yang jauh dari makna hipnosis sebenarnya. Ibarat memandang sebuah gunung
dari kejauhan, sehingga yang terlihat hanya warna biru yang menyelimuti gunung
tersebut. Padahal jika kita mendekati gunung tersebut, kita akan menyaksikan
bagaimana rimbunnya pepohonan berwarna hijau menyelimuti gunung.
Oleh sebab
banyaknya kesalahan persepsi tentang hipnosis, beberapa pihak pemerhati ilmu
hipnosis, sudah mencanangkan berbagai pelatihan dan mendirikan pusat hipnosis
dengan ide kreatifnya masing-masing. Tapi terdapat satu pengertian yang sama
dari semua pemerhati ilmu hipnosis itu. Bahwa hipnosis merupakan satu dari
beragam cara untuk meningkatkan kualitas
mental dan spiritual hidup seseorang. Bahwa hipnosis bisa menjadi satu cara
agar manusia bisa mencapai titik optimal dalam hidupnya masing-masing.
Kemudian, apakah
benar hipnosis juga bisa digunakan dalam kegiatan pendidikan? bagaimanakah
sebenarnya penggunaan ilmu hipnosis dalam proses pembelajaran itu? apakah
bantuan hipnosis dalam proses pembelajaran itu berkaitan tentang penyerapan informasi
bagi para peserta didik, sehingga lebih memudahkan bagi mereka?
Temukan jawabannya di ulasan tentang Hypnosis in Teaching berikutnya!
. ^_^.
diulas kembali oleh: Azzura Lia.